Dikira Punah 20 Juta Tahun Lalu, Lempeng Bumi Ini Ada di Kalimantan
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Ilmuwan menemukan sebuah fakta menarik di Indonesia. Sebuah lempeng bumi yang dikira punah ternyata ditemukan di Kalimantan.
Itu adalah lempeng tektonik yang menopang laut China Selatan itu dinyatakan hilang selama 20 juta tahun. Dulu, ukuran lempeng yang diberi nama Pontus itu seperempat dari Samudera Pasifik. Temuan ini berasal dari penelitian Suzanna van de Lagemaat dari Universitas Utrecht Belanda dan timnya yang tengah mempelajari lempeng Pasifik di Samudera Pasifik.
Ternyata mereka menemukan keanehan saat melakukan penelitian di Kalimantan. Yakni berasal dari analisa sampel batuan berusia 135 juta tahun lalu yang mereka kumpulkan di sana.
Akhirnya tim peneliti menggunakan model komputer untuk menjawab rasa penasaran. Mereka menyelidiki geologi wilayah selama 160 juta tahun terakhir.
Hasil rekonstruksi lempeng menunjukkan terdapat celah wilayah, yang dikenal sebagai China Selatan dan Kalimantan. Batuan dari Kalimantan cocok di celah tersebut, dikutip dari Live Science, Sabtu (28/9/2024).
Foto: BMKG
Lempeng bumi RI
Menurut tim peneliti, celah itu ditempati oleh lempeng yang belum dikenal sebelumnya. Akhirnya mereka menamakannya menjadi lempeng Pontus.
Berdasarkan hasil analisis mereka, lempeng Pontus terbentuk sekitar 160 juta tahun lalu. Ukurannya disebut sangat besar sebelum akhirnya menyusut secara bertahap.
Akhirnya lempeng Pontus menghilang selama 20 juta tahun lalu. Lempeng ini terdorong ke bawah lempeng Australia di bagian selatan dan utara dengan lempeng China.
Ternyata lempeng Pontus sempat terungkap dalam temuan penelitian yang dilakukan puluhan tahun lalu. Penelitian dari laboratorium yang sama mengungkapkan adanya lempengan kerak besar yang tidak diketahui asalnya, sayangnya mereka juga tidak memiliki cara menentukannya.
Mereka hanya bisa mengungkapkan adanya lempengan misterius melalui pengamatan pencitraan lapisan tengah Bumi, mantel. Lokasi tersebut merupakan tempat kerak tersubduksi berakhir.
(emy/wur)
Sentimen: netral (49.2%)