Rusia Tuduh AS Rencanakan Provokasi 'Kimia Beracun' di Ukraina
Detik.com Jenis Media: Internasional
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir AFP, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa rentetan sanksi terbaru Uni Eropa yang mulai diadopsi pekan lalu itu 'absurd'.
Sanksi-sanksi Uni Eropa yang menargetkan 121 individu dan entitas itu, merupakan sanksi putaran ke-10 yang bertujuan mengurangi pendanaan dan pasokan militer Rusia untuk perang di Ukraina.
Rentetan sanksi terbaru dari Uni Eropa itu menargetkan puluhan bisnis dan lembaga negara Rusia, yang mencakup tiga bank Rusia. Masuk dalam daftar sanksi itu berarti pembekukan aset di Uni Eropa dan pemberlakuan larangan visa.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam rentetan sanksi terbaru AS, yang juga diadopsi sejak pekan lalu, sebagai upaya 'sia-sia dan tidak ada artinya' yang 'bertujuan merusak potensi industri dan finansial kami, untuk mengasingkan Rusia dari hubungan ekonomi internasional'.
Rentetan sanksi baru AS diketahui menargetkan berbagai sektor, mulai dari perbankan, tambang hingga industri pertahanan. Sanksi AS itu menargetkan lebih dari 200 individu dan entitas, baik yang dikelola warga Rusia sendiri maupun dikelola pihak lain dari negara ketiga.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan Moskow tengah mempersiapkan sanksi balasan untuk Uni Eropa dan AS.
(nvc/ita)
Sentimen: positif (78%)