Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Nasib Tia Rahmania Usai Semprot Nurul Ghufron: Dipecat PDIP, Diganti Bonnie Triyana
Bisnis.com Jenis Media: Nasional
Bisnis.com, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) dikabarkan telah memecat calon anggota DPR terpilih, Tia Rahmania. Tia adalah caleg terpilih dari daerah pemilihan alias Dapil Banten 1.
Informasi pemecatan atau pemberhentian terhadap Tia tertuang dalam KPU No.1.368/2024 tentang Perubahan Calon Terpilih Anggota DPR Pemilu 2024.
Adapun beleid itu menunjuk Bonnie Triyana menggantikan Tia sebagai anggota DPR terpilih. Bonnie dalam pengumuman itu tercatat memperoleh suara sebanyak 36.516.
"[Bonnie Triyana] menggantikan calon
terpilih atas nama Tia Rahmania," demikian dikutip dari Keputusan KPU.
Adapun, tulis keputusan tersebut, Tia dinyatakan tidak lagi memenuhi syarat
menjadi anggota DPR karena diberhentikan sebagai anggota partai.
Dalam catatan Bisnis, perolehan suara Tia memang sempat dipersoalkan oleh Bonnie Triyana. Bonnie adalah politikus PDIP nomor urut 1 di Dapil Banten 1. Sengketa suara antara Bonnie dan Tia bahkan telah sampai di Bawaslu Banten.
Bisnis mencatat salah satu putusan yang diajukan oleh salah satu tim pemenangan Bonnie Triyana ke Bawaslu Banten.
Semprot Nurul GhufronTia beberapa hali belakangan viral di berbagai media karena aksinya menginterupsi Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron saat sesi pembekalan yang digelar oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Senin (23/9/2024).
Pada saat interupsi disampaikan ke forum, Ghufron sebagai pemateri tengah menjelaskan soal jenis-jenis korupsi. Dia menyebut tiga jenis korupsi yaitu petty corruption, grand corruption serta political corruption atau state capture corruption.
Ghufron pun mempersilahkan Tia untuk menyampaikan pendapatnya. Caleg DPR PDIP dari daerah pemilihan (dapil) Banten I itu mengaku ada konflik batin pada dirinya saat mendengarkan pemaparan dari salah satu pimpinan KPK itu.
Dengan mengenakan jaket berlogo KPK, Tia mengkritik Ghufron atas materi yang disampaikan kepada para caleg terpilih.
"Kenapa saya tidak membuka jaket ini? Karena KPK lembaga yang didirikan presiden ke-5 republik Indonesia, ketua umum kami. Pak Nurul Ghufron yang terhormat, daripada bapak bicara yang teori seperti ini, kita semua tahu pak negara ini dalam kondisi tidak baik-baik saja," ujarnya, dikutip dari YouTube Lemhannas, Selasa (24/9/2024).
Tia lalu mengungkit kasus etik Ghufron yang belum lama ini diputus oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Untuk diketahui, Dewas KPK melalui putusan etik menyatakan Ghufron telah menyalahgunakan pengaruhnya saat menghubungi Sekjen Kementan saat itu, Kasdi Subagyono, terkait dengan mutasi salah satu pegawai di kementerian tersebut.
Pegawai Kementan dimaksud merupakan keluarga dari salah satu kerabat Ghufron. Atas perbuatannya, pimpinan KPK 2019-2024 itu dijatuhi sanksi etik berupa teguran tertulis.
"Mending bapak bicara kasus bapak gimana bapak bisa lolos dewas, dewan etik kemudian di PTUN sukses. Gimana kasus bapak memberikan rekomendasi kepada ASN, bagaimana kasus-kasus bapak yang lain bisa lolos. Mohon maaf bapak bukan produk dari kami. Korupsi itu intinya etika dan moral pak," ujar Tia.
Kader PDIP itu lalu menutup pernyataannya ketika panitia meminta agar Tia menghormati forum tersebut. Dia menutup pernyataannya sebelum akhirnya keluar meninggalkan forum.
Ghufron pun mengaku tidak masalah dengan kritik yang dilontarkan kepadanya di forum terbuka itu. Namun, dia mengaku tidak akan merespons pernyataan Tia karena dirinya sudah meninggalkan forum.
"Nanti saya jawab bu ya. Kalau bertanya tentu akan saya jawab, tapi jangan keluar. Karena bertanya, tetapi tidak di dalam saya tidak akan menjawab," ujar Ghufron.
Sentimen: negatif (100%)