Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
5 Pesan Dino Patti Djalal untuk Jokowi Jelang Lengser: Terima Kenyataan dan Ikhlas
Bisnis.com Jenis Media: Nasional
Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan Wakil Menteri Luar Negeri sekaligus Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menyampaikan lima hal yang harus diperhatikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menanggalkan jabatannya pada (20/9/2024).
Hal tersebut disampaikan Dino dalam video yang diunggah oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat, Rachland Nashidik di X pada Rabu (25/9/2024).
Dino yang merupakan Wakil Menteri Luar Negeri di Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membayangkan lima poin jawaban apabila Jokowi meminta tips saat mengakhiri jabatannya ke SBY.
"Ada lima hal. Pertama, terimalah kenyataan bahwa era kita sudah berakhir, dan terimalah kenyataan ini dengan bulat, dengan ikhlas, dan dengan bersyukur bahwa kita telah memberikan upaya kita yang terbaik," tutur Dino seperti dikutip, Rabu (25/9/2024).
Kedua, dia mengingatkan bahwa kepada Jokowi agar tidak mengambil keputusan strategis apapun saat menjelang lengser. Pasalnya, presiden selanjutnya sudah memiliki agenda dan preferensi sendiri di era kepemimpinannya.
"Sebagai pemimpin, Presiden Terpilih Prabowo nanti pasti mempunyai agenda sendiri, preferensi sendiri, pilihan sendiri, kita tidak boleh mengatur-atur atau mengutak-atik atau mempengaruhi opsi-opsi kebijakannya. Let him decide, it's President Prabowo's time," tambahnya.
Selanjutnya, Dino memberikan tips agar Jokowi tidak berusaha menjadi sebagai teladan atau patron terhadap presiden selanjutnya. Sebab, dalam catatan sejarah Tanah Air, presiden ke presiden lainnya tidak pernah menempatkan diri sebagai patron.
Misalnya, Presiden ke-2 RI, Soeharto tidak pernah menjadi sosok yang diteladani oleh Presiden ke-3 B.J Habibie meski keduanya tercatat memiliki kedekatan personal.
Keempat, Dino menyarankan agar Jokowi bisa menutup jabatannya sebagai orang nomor satu RI dengan baik-baik seperti halnya saat terpilih jadi Presiden.
"Kelima, sehebat apapun kita, sebesar apapun kekuasaan kita, kita tidak lebih besar dari Indonesia. Indonesia itu jauh-jauh lebih besar dari kita. Siapapun yang melupakan ini akan diperingatkan oleh sejarah," pungkasnya.
Sentimen: positif (88.8%)