Sentimen
Negatif (100%)
2 Jul 2024 : 10.51
Informasi Tambahan

BUMN: PDAM

Kab/Kota: Blitar

Kemarau Panjang, Lima Kecamatan Blitar Rawan Kekeringan

2 Jul 2024 : 17.51 Views 1

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

Blitar (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi tahun ini akan terjadi kemarau panjang. Adanya perubahan iklim dilaporkan BMKG hingga menyebabkan kekeringan berpotensi lebih lama daripada tahun 2023 lalu.

Data BMKG juga memperlihatkan Kabupaten Blitar menjadi salah satu daerah yang bakal terdampak kemarau panjang. Puncak musim kemarau di Bumi Penataran pun diprediksi bakal terjadi pada bulan Agustus dan September ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) telah melakukan pemetaan kecamatan mana yang bakal terdampak kemarau panjang. Berdasarkan rujukan data pada kekeringan tahun lalu, ada 5 kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan panjang pada tahun ini.

Kelima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Wates, Bakung, Panggungrejo, Binangun, Wonotirto, dan Kademangan.

“Kelima daerah tersebut menjadi prioritas kami dalam pengawasan bencana kekeringan tahun ini. BPBD kini sedang menyiapkan regulasi surat keputusan bupati terkait siaga kekeringan di Kabupaten Blitar,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupetan Blitar, Ivong Betryanto, Selasa (2/7/2024).

Berbagai persiapan pun kini mulai disusun oleh BPBD Kabupaten Blitar. Salah satunya adalah penyiapan penyaluran bantuan air bersih ke lima kecamatan yang rawan kekeringan tersebut.

Total BPDB Kabupaten Blitar bakal menyiapkan 30 rit air untuk menghadapi ancaman bencana kekeringan. Air tersebut akan disalurkan ke kecamatan yang terdampak kekeringan di tahun 2024 ini.

“Kini sudah memetakan daerah rawan atau potensi kekeringan,” imbuhnya

Secara keseluruhan, BPBD sudah mempersiapkan 3 armada untuk dropping air bersih. BPBD Kabupaten Blitar pun juga akan berkoordinasi dengan PDAM terkait sumber air.

“Tak lupa menggandeng pentahelix (warga umum atau swasta) untuk membantu menangani masalah kekeringan,” katanya.

Untuk saat ini air yang disiapkan untuk dropping air bersih mencapai 30 rit. Namun realisasinya jumlah air yang dibutuhkan justru lebih banyak.

Tahun lalu BPBD menghabiskan 500 rit air untuk menangani kekeringan di Kabupaten Blitar. Sebab, permintaan dropping air bersih tahun lalu mulai Agustus hingga Desember.

“Untuk sekarang belum ada permintaan dropping air bersih. Karena ada beberapa titik masih hujan lebat dan ringan. Sehingga belum ada laporan daerah kekeringan,” pungkasnya.

Para petani pun dan warga pun diminta untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi ancaman kemarau panjang ini. Para petani diminta untuk membuat tandon air agar ketersediaan air irigasi tetap terpenuhi meski kemarau panjang melanda. [owi/beq]

Sentimen: negatif (100%)