Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Hindu
Kab/Kota: Rawamangun
Tokoh Terkait
Menteri Yaqut Dinilai Berhasil Tempatkan Kemenag Lebih Moderat dan Inklusif
Beritasatu.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Beritasatu.com - Dirjen Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama (Kemenag) Prof I Nengah Dija, mengapresiasi kepemimpinan Menteri Agama (Menang) Yaqut Cholil Qoumas, atau yang biasa disebut Gus Menteri (Gusmen), yang telah menempatkan institusinya lebih moderat dan inklusif. Menurut Dija, Kemenag di tangan Gusmen, tidak hanya eksklusif melayani satu umat saja, tetapi memberikan layanan keagamaan untuk seluruh umat beragama di Indonesia.
Hal ini disampaikannya Nengah Dija seusai peluncuran "Pasraman sebagai Pusat Penguatan Karakter Berbasis Moderasi Agama" di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (23/9/2024).
"Sejak dipimpin oleh Gusmen, wajah Kemenag lebih inklusif dan moderat. Moderasi ini juga menjadi tema sentral Kemenag yang tidak hanya eksklusif melayani satu umat saja, tetapi untuk memberikan layanan keagamaan untuk seluruh umat beragama di Indonesia. Hal itu dibuktikan tidak hanya berhenti pada gebrakan saja, tetapi juga kebijakan yang kita rasakan," ujar Dija.
Gusmen, kata Dija, juga mendorong Pasraman sebagai instrumen pendidikan formal dan nonformal umat Hindu agar lebih inklusif dan moderat sebagaimana pendidikan di pondok pesantren.
"Ya, Gusmen turut mendorong Pasraman ini juga agar lebih inklusif dan moderat. Tidak hanya itu, bahkan sampai model kurikulum yang diterapkan di Pasraman ini juga menjadi agenda strategis di Kementerian Agama," ungkap dia.
"Barangkali kita harus banyak belajar dari Nahdlatul Ulama, yang telah lama merintis, membangun, dan mengembangkan pondok pesantren. Kita patut berterima kasih kepada Nahdlatul Ulama yang telah membersamai kita untuk membangun dan mengembangkan moderasi beragama di Indonesia," kata Dija menambahkan.
Dija juga menyoroti pendidikan karakter kalangan gen Z saat ini. Menurutnya, pendidikan karakter tersebut tidak hanya dipasrahkan pada institusi pendidikan formal maupun informal, tetapi perlu kolaborasi berbagai elemen bangsa untuk membentuk karakter gen Z yang tangguh, berkualitas dan unggul
"Arus besar digitalisasi dan informasi memang telah membawa perubahan, tidak hanya sisi positifnya, tetapi juga menyertakan unsur negatifnya. Nah, untuk mencegah unsur negatifnya, saya rasa perlu kolaborasi semua pihak. Tidak hanya institusi negara saja, tetapi unsur masyarakat terlebih kalangan agamawan. Intinya semua pihak harus berkolaborasi dan mengambil inisiatif," pungkas Nengah Dija.
Selain I Nengah Dija, hadir juga dalam kegiatan peluncuran tersebut Direktur Pendidikan Hindu Dirjen Bimas Hindu Trimo dan jajarannya. Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki berhalangan hadir karena harus menghadiri rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI pada hari ini, Senin (23/9/2024).
Setelah kegiatan peluncuran, acara dilanjutkan dengan diskusi bertajuk "Dialog Membangun Karakter Berbasis Moderasi Agama" dengan narasumber, antara lain Trimo, tokoh NU Kiai Haji Firdaus Thurmuji, Tenaga Ahli DPR Komisi VIII Anwar Sjani dan aktivis NU, Hasbyallah.
Sentimen: positif (79.5%)