Sentimen
Negatif (100%)
23 Sep 2024 : 08.59
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi, Jatiasih

Kasus: Tawuran, mayat

Tokoh Terkait

Geger Penemuan 7 Mayat Laki-laki di Kali Bekasi, Apa yang Terjadi? Megapolitan 23 September 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

23 Sep 2024 : 08.59
Geger Penemuan 7 Mayat Laki-laki di Kali Bekasi, Apa yang Terjadi? Editor JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh remaja laki-laki yang identitasnya belum diketahui ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024) pagi. Kasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Audy Joize Oroh mengungkapkan, pihaknya mendapat laporan dari warga soal penemuan mayat di Kali Bekasi. "Pagi ini kami dapat info penemuan jenazah dari masyarakat di Kali Bekasi," ungkap Audy dalam Breaking News Kompas TV , Minggu. Penemuan tujuh mayat remaja laki-laki ini bermula ketika seorang warga tengah mencari kucing miliknya di sekitaran kali. Saat tengah mencari kucingnya, warga tersebut justru melihat beberapa mayat yang mengambang di kali. "Informasi awal dari warga, ada warga (hendak) memberi makan kucing peliharaannya. Setelah tidak ditemukan, dia mencari di sekitar sungai. Pada saat itu, saksi melihat ada jenazah mengambang di sungai," ujar Audy. Audy menyampaikan, warga tersebut awalnya hanya menemukan lima mayat yang berada di sisi kiri dan kanan kali. Kemudian, warga itu langsung mengabarkan kepada warga yang lain dan meminta bantuan evakuasi. Polisi, Badan SAR Nasional (Basarnas), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun bersama-sama mengevakuasi lima mayat yang ditemukan. Beberapa jam kemudian, seluruh pihak yang melakukan evakuasi kembali menemukan satu mayat yang hanyut di kali. Kemudian, sekitar 20 meter dari lokasi mayat yang baru ditemukan, ada satu mayat lagi yang terdampar di tepi kali sehingga total ada tujuh mayat yang ditemukan di Kali Bekasi. Ketujuh mayat laki-laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi diperkirakan masih berusia belasan tahun. "Korban semuanya laki-laki. Perkiraan umur mungkin masih usia belasan tahun, diperkirakan masih remaja," ungkap Petugas potensi SAR Kota Bekasi, Fajar, dikutip dari siaran Kompas TV , Minggu. Ketujuh mayat yang ditemukan mengenakan pakaian yang sama, yaitu jaket hitam. Namun, belum dapat dipastikan apakah ada logo tertentu di jaket itu. "Saat dievakuasi hampir sama bajunya, pakai jaket hitam," kata Fajar. Kondisi tujuh mayat yang ditemukan di Kali Bekasi sudah membengkak saat dievakuasi. "Luka tidak ada, hanya Lebam di kepala karena sudah mulai pembengkakan dan pembuluh darah mulai pecah," ungkap Fajar. Karena kondisi tersebut, Fajar berasumsi bahwa mayat sudah mengambang di Kali Bekasi sekitar dua hari. Usai dievakuasi, ketujuh mayat tersebut dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diperiksa dan dicari tahu identitasnya. Dalam pemeriksaan awal, ketujuh mayat laki-laki itu diperkirakan telah terendam air selama 24 jam. "Dari pemeriksaan awal, ketujuh jenazah tersebut memiliki ciri yang hampir sama, satu terendam air. Jadi air itu suhunya rendah sehingga kehisap, tapi begitu sudah diambil dia akan proses pembusukan berjalan. Jadi setidaknya 24 jam," kata Kepala Bidang Pelayanan Doktor Kepolisian RS Bhayangkara Kombes (Pol) Herry Wijatmoko saat ditemui di RS Polri Kramatjati, Minggu. Herry bilang, telah terjadi pembusukan pada tubuh ketujuh korban itu. Hal ini mengindikasikan terdapatnya perubahan suhu pada tubuh yang terendam air, yang semula berada di suhu rendah ketika tenggelam. Tujuh mayat yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi diduga tewas tenggelam usai menceburkan diri ke kali. Korban diduga tak bisa berenang sehingga hanyut dan meninggal. "Menurut informasi sekilas, mereka memang menceburkan diri," ucap Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto di lokasi penemuan jasad, Minggu siang. Ketujuh korban menceburkan diri ke Kali Bekasi karena ketakukan melihat polisi yang berpatroli. Sebab, mereka diduga sebagai pelaku tawuran. "Memang mereka (tujuh korban) menceburkan diri ke sungai setelah ketakutan adanya patroli lewat," ujar Karyoto. Meski begitu, Karyoto menekankan bahwa hal tersebut masih informasi sementara sehingga belum menjadi kesimpulan akhir dari kasus penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi . Selanjutnya, polisi akan memeriksa orangtua dan teman-teman korban yang masih hidup untuk mengetahui kegiatan terakhir para korban. Polisi juga masih menunggu hasil visum dan otopsi dari jasad korban. Khusus pada teman-teman korban, polisi ingin menggali seperti apa proses patroli petugas sehingga para korban sampai ketakutan dan menceburkan diri ke kali. "Menegurnya sejauh mana, ini yang sedang kami dalami. Kami tidak mau istilahnya tertutup ya. Kami akan membuka apa adanya, kejadiannya seperti apa," tuturnya. Sampai Minggu sore, Basarnas tidak menemukan korban lain saat melakukan penyisiran di Kali Bekasi. "Hari ini pada pukul 17.30 WIB tidak ditemukan korban lagi selain yang tujuh ditemukan dari pagi. Demikian," ucap Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari saat diwawancarai di lokasi penemuan mayat, Minggu. Desiana mengatakan, pencarian korban lain dilakukan sekitar 500 meter dari tempat terjunnya ketujuh korban di dekat Kawasan Industri Cipendawa. "Kami sudah melakukan penyisiran mulai dari pembagian tiga tim, yang pertama itu pencarian sekitar 500 meter dari TKP diduga tempat terjunnya korban," ucap Desiana. Pencarian dilanjutkan sampai ke pintu air. Kemudian, ia juga membagi tim untuk menyisir sungai menggunakan drone, tetapi hasilnya tetap nihil. Karena itu, ia mengungkapkan proses pencarian korban lain telah dinyatakan selesai. "Apabila nanti dari pihak kepolisian ada yang melaporkan (orang hilang) terkait mungkin ada saksi, kami akan membantu untuk (melakukan) pencarian kembali," terang Desiana. (Penulis: Rizky Syahrial, I Putu Gede Rama Paramahamsa | Editor: Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Dani Prabowo). Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)