Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Jember
Tokoh Terkait
Keponakan Wabup Jember Dapat Tawaran Modal Rp 100 M untuk Ikut Pilkada
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Jember (beritajatim.com) – Muhammad Jaddin Wajad, keponakan Wakil Bupati Muhammad Balya Firjaun Barlaman, mengaku mendapat tawaran bantuan modal Rp 100 miliar dari seorang pengusaha besar untuk mencalonkan diri menjadi bupati di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
“Jujur, sudah banyak yang menawarkan diri jadi sponsor kepada kami. Saya tidak perlu sebutkan. Tapi yang jelas salah satu pemilik perusahaan besar sempat menawari saya sampai Rp 100 miliar. Tapi karena permintaannya tidak sesuai dengan program kami, ya saya tolak,” kata Jaddin, kepada beritajatim.com, Senin (13/5/2024).
Jaddin mendaftarkan diri menjadi calon bupati dari jalur perseorangan atau nonparpol ke Komisi Pemilihan Umum Jember bersama calon wakil bupati Arismaya Parahita, seorang pensiunan pejabat eselon II pemerintah daerah setempat, Minggu (12/5/2024) malam.
Jaddin dan Arismaya menyatakan didukung 142.458 orang warga, melebihi batas minimal 128.195 dukungan. Bukti dukungan ini tersebar di 31 kecamatan. Dukungan terbanyak berasal dari Kecamatan Bangsalsari yakni 7.233 orang. Paling sedikit dukungan dari warga Kecamatan Jenggawah yakni 3.450 dukungan.
Jaddin sebenarnya tak memiliki bekal finansial melimpah. Namun empat ulama dari Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah secara terpisah meyakinkannya untuk mencalonkan diri pada 2021. “Perintahnya sama. Saya disuruh maju oleh Mbah Siddiq (kakek moyang Jaddin, red). Saya bilang, saya tidak punya logistik yang cukup,” kata Jaddin.
“Tapi mereka bilang, Gusti Allah akan menolong. Yang penting tidak boleh punya ambisi. Karena saya dianggap melanjutkan tugas beliau (Mbah Siddiq) untuk mengawal kepentingan umat. Tidak hanya untuk Jember, tapi juga Indonesia bahkan dunia. Beliau dawuh begitu. Saya sendiri kaget,” kata Jaddin.
Tak punya banyak dana tidak membuat Jaddin mau menerima bantuan sembarangan. Jaddin menampik uang muka dari seorang pengusaha karena dilarang keluarga dan para ulama yang menjadi guru spiritualnya. “Saya ingin nanti kelak jika ditakdirkan memimpin Jember, bisa merdeka dan berdaulat. Tidak disetir,” katanya.
Hal ihwal dana operasional juga sempat membuat Arismaya berpikir. Ia tahu pilkada membutuhkan dana besar, dan tabungannya selama menjadi aparatur sipil negara tak mencukupi. Lagipula setelah pensiun, ia hanya ingin menemani anak dan cucu. Godaan politik untuk menjadi calon legislator Partai Nasional Demokrat pun dttampiknya.
Arismaya tak mau menjadi beban bagi Jaddin. Namun Jaddin menenangkan.
“Dia menyampaikan, ‘saya butuh pengalaman Pak Arismaya. Selama ini kita sudah berdiskusi lama soal pemerintahan, birokrasi, ketahanan pangan. Kami butuh didampingi orang seperti Pak Arismaya,” kata Arismaya.
Arismaya agak tenang, karena mendapat informasi bahwa sudah ada pihak yang bersedia mengucurkan dana untuk pencalonannya bersama Jaddin. Namun ia mengingatkan, pendanaan tidak boleh memunculkan persoalan di kemudian hari, terutama persoalan hukum. “Ada berapa saya tidak mengerti. Tapi harus aman,” katanya. [wir]
Sentimen: positif (100%)