Sentimen
21 Sep 2024 : 08.10
Informasi Tambahan
BUMN: PLN
Kab/Kota: Pasar Minggu, Kalibata, Pancoran
Kasus: kebakaran, teror
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Ledakan di Kantor DPP PBB: Diduga karena Pengharum Ruangan, Tak Ada Unsur Teror Megapolitan 21 September 2024
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
21 Sep 2024 : 08.10
Ledakan di Kantor DPP PBB: Diduga karena Pengharum Ruangan, Tak Ada Unsur Teror
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Ledakan terjadi di salah satu ruangan Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB) di Jalan Pasar Minggu, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (20/9/2024) sore.
Usut punya usut, ledakan diduga bersumber dari pengharum ruangan yang tersimpan dalam loker salah satu ruangan kantor DPP PBB.
Ledakan tersebut sempat membuat orang-orang berhamburan keluar dari kantor DPP PBB karena panik.
Tasju (42), seorang pedagang yang berjualan di depan kantor DPP PBB mengungkap detik-detik terjadinya kepanikan akibat ledakan tersebut.
"Tiba-tiba pada keluar orang-orang, teriak, 'Ada ledakan! Ada ledakan! Kebakaran!'” kata Tasju, yang pada saat peristiwa terjadi sedang berjualan di pinggir jalan seberang Kantor DPP PBB.
Tasju mengatakan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Beberapa saat kemudian, Tim Gegana dari Brimob datang untuk berjaga di lokasi.
Saat
Kompas.com
tiba di lokasi, dua mobil bertuliskan Gegana tampak terparkir di depan kantor DPP PBB.
Total terdapat tujuh personel Gegana yang berjaga dengan peralatan lengkap yang didukung seragam hitam, helm, dan senjata. Terdapat juga beberapa pria berpakaian kepolisian yang berjaga di area kantor DPP PBB.
Sementara itu, ada lima orang berpakaian sipil yang tampak menunggu di sekitar kantor PBB. Mereka baru meninggalkan lokasi pada Sabtu (21/9/2024) pukul 01.00 WIB.
Sementara, Wakil Ketua Umum PBB Randy Bagasyudha membeberkan kronologi munculnya ledakan di kantor partainya.
Randy mengungkapkan, ledakan terjadi di salah satu ruang tunggu di lantai dua kantor DPP PBB. Mulanya, muncul api dari salah satu loker pada pukul 17.28 WIB.
"Kemudian pada pukul 17.30 WIB terdengar letupan seperti suara koper jatuh,” kata Randy saat ditemui di DPP PBB, Sabtu (21/9/2024) dini hari.
Petugas keamanan yang tengah berjaga pun langsung berupaya memadamkan api menggunakan lima alat pemadaman api ringan (APAR).
“Akhirnya api berhasil dipadamkan, yang di dalam proses pemadaman api kurang lebih 10 sampai 15 menit,” ucap Randy.
Imbas ledakan ini, Randy bersama pengurus DPP PBB tetap berkoordinasi dengan pemadaman kebakaran, PLN, Polsek Pancoran, Polres Jakarta Selatan, Inafis, dan Gegana.
Setelah dilakukan pengecekan, kata Randy, aparat berkesimpulan tidak ditemukan unsur bahan peledak maupun teror dalam insiden tersebut.
Ledakan bersumber dari persoalan teknis. Diduga, pengharum ruangan yang ada di dalam loker ruangan tersebut meledak karena bereaksi terhadap panas.
“Dalam melakukan rangkaian pemeriksaan secara intensif tersebut, tim berkesimpulan tidak ditemukan unsur bahan peledak ataupun teror,” ujar Randy.
"Akan tetapi peristiwa ini lebih kepada persoalan teknis maupun unsur kelalaian atau
elements of human negligence
yang pada prinsipnya tidak disengaja sehingga menimbulkan percikan kecil di dalam ruangan,” tambah dia.
Randy menjelaskan, loker yang terletak di ruang tunggu lantai dua kantor DPP PBB ini berisi sejumlah berkas, pengharum ruangan, pemanas air, satu buah tas kecil milik karyawan, hingga timbangan.
“Analisisnya adalah ledakan itu ada panas yang kemudian bereaksi terhadap pengharum ruangan yang mengandung gas. Nah, pertanyaannya, panas itu dari mana? Panas itu dari api, pertanyaan kemudian api itu dari mana? Nah, itu yg masih
debatable
,” kata dia.
Saat ledakan terjadi, ruang tunggu tersebut dalam kondisi terkunci dan tidak ada orang. Ruangan itu terakhir kali beroperasi sekitar pukul 16.00 WIB.
“Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam insiden ini,” tegas Randy.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (99.2%)