Surabaya (beritajatim.com) – Pagi itu, Yunia bergegas berjalan menuju meja loket pendaftaran sidang di Pengadilan Agama (PA) Surabaya. Dia akan menjalani sidang perdana permohonan cerai dengan suaminya Rizki.

Mengenakan jaket warna hitam, Yunia lantas duduk di ruang tunggu. Sesekali melihat jam tangan. Dia tampak gelisah. Tampak bertanya kepada petugas yang berdiri di sebuah ruang sidang.

Pada beritajatim.com, warga Rungkut, Kota Surabaya ini mengaku  menggugat cerai lantaran sudah tak betah dengan pola hidup yang dijalani sang suami. Sebagai driver ojek online, sang suami jarang pulang ke rumah.

Rizki lebih banyak menghabiskan waktu dari warung ke warung. Sementara penghasilan dari ojek dihabiskan dengan permainan judi online jenis slot.

“Saya tidak pernah dikasih uang, bahkan motor sebelumnya untuk gojek juga dijual. Ini malah ada utang pinjaman online sebesar Rp30 juta. Saya sudah tidak tahan,” ujarnya.

Yunia yang sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit di sebuah home industry bantal dan guling ini pun memantapkan diri menyelesaikan persoalan rumah tangganya di Pengadilan Agama (PA) Surabaya.

Bagi Yunia, sudah cukup maaf yang dia berikan pada suami yang sudah menemaninya mengarungi hidup selama 16 tahun ini.

“Sudah sering dia minta maaf, saya memaafkan tapi diulangi lagi. Ini jalan terakhir yang harus saya lakukan. Saya berharap dia segera sadar, meski kita nantinya bukan lagi sebagai suami istri,” ujarnya. [uci/beq]