Sentimen
Positif (79%)
4 Jul 2024 : 15.00
Informasi Tambahan

Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga

Kab/Kota: Surabaya

Tokoh Terkait
Budi Santoso

Budi Santoso

Pemecatan Dekan FK Unair Dituding Tak Sesuai Prosedur

4 Jul 2024 : 22.00 Views 1

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

Surabaya (beritajatim.com) – Ratusan sivitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) menggelar aksi damai menolak pemecatan sepihak Prof Budi Santoso sebagai Dekan.

Peserta aksi ini terdiri dari jajaran dosen, staf pengajar, para PPDS, hingga dokter muda. Mereka mempertanyakan keputusan Rektor terkait pemecatan Prof Budi Santoso yang dinilai sepihak dan tidak sesuai prosedur yang ada.

Dengan mengenakan baju putih, mereka berkumpul di halaman Gedung FK Unair untuk menyuarakan keadilan. Aksi dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hymne Unair, lalu dilanjutkan orasi.

Rektor Unair periode 2001-2006 Prof Puruhito mengatakan, keputusan pemberhentian Prof Budi Santoso sebagai Dekan FK sangat mendadak. Sehingga, hal itu tidak dapat diterima, ditambah lagi belum ada keterangan pasti terkait pemecatan ini.

“Kita menuntut agar jabatan beliau dikembalikan untuk memimpin Fakultas Kedokteran sampai berakhirnya masa jabatan,” kata Prof Puruhito, Kamis (4/7/2024).

Menurutnya, pemecatan ini tidak sesuai dengan pasal 53 Statuta Unair bahkan perpres. Sebab, Prof Budi dalam keadaan sehat, tidak mengundurkan diri dan tidak terlibat dalam tindak kriminal yang ditetapkan hukum.

Oleh karena itu, pihaknya berencana untuk menanyakan dasar pemecatan itu kepada pihak rektorat Unair. Pasalnya, hingga saat ini belum ada kejelasan apa yang mendasari rektor dalam bertindak secepat ini.

“Ada prosedurnya. Harusnya SP1 dulu, SP2, kan begitu. Prosedur ini tidak ditempuh. Saya sebagai mantan rektor tahu prosedur itu, yang sampai sekarang tidak diberlakukan pada pemecatan Prof Bus. Itu yang kami sesalkan,” tegas Prof Puruhito.

Tak hanya melakukan aksi damai, buntut dari pemecatan ini, karangan bunga berisi ucapan duka pun terpampang di tiap sudut gedung FK Unair. Isi pesan dalam karangan bunga itu beragam. Di antaranya sebagai berikut :

“Turut berduka cita atas hilangnya kebebasan berpendapat di dunia pendidikan”.

“Turut berduka cita atas hilangnya hak berpendapat di dunia pendidikan dan kesehatan. Menolak diam untuk guru kami”.

“Turut berduka cita atas hilangnya demokrasi di dunia pendidikan”.

“Kebebasan berpendapat adalah hak setiap warga negara. #StayWithProfBus #BanggaJadiAlumniUnair”

“Turut berduka cita atas matinya keadilan sistem kesehatan Indonesia. Kembalikan sistem kesehatan dari rakyat Indonesia untuk rakyat Indonesia. #standwithProfBus”.

Demikian beberapa pesan yang terpampang di sejumlah karangan bunga dan spanduk yang dibentangkan di halaman Gedung FK Unair. [ipl/beq]

Sentimen: positif (79.9%)