Sentimen
Positif (99%)
20 Sep 2024 : 19.40
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Apple

Tokoh Terkait

Intel Putus Asa, Minta Tolong Joe Biden Rayu Apple dan Nvidia

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

20 Sep 2024 : 19.40

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Intel sedang merosot, perusahaan kehilangan 60% nilainya tahun ini karena pasar kecerdasan buatan (AI) yang makin berkembang pesat.

Perusahaan akhirnya meminta bantuan pemerintah Amerika Serikat untuk mendekati perusahaan seperti Apple, Nvidia dan lainnya.

Dalam pertemuan baru-baru ini dengan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, CEO Intel Pat Gelsinger menyuarakan rasa frustrasinya atas ketergantungan besar perusahaan-perusahaan AS pada Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), pembuat chip kontrak terbesar di dunia.

Mereka meminta bantuan pemerintah Amerika untuk menggaet konsumen-konsumen TSMC agar memesan chip ke Intel.

Seperti diketahui, perusahaan AS seperti Apple dan Nvidia memesan chipnya ke TSMC yang berasal dari Taiwan.

Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, Raimondo tengah berusaha memenuhi permintaan Intel tersebut, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (19/9/2024).

Raimondo disebut sudah menemui sejumlah investor untuk membujuk Nvidia dan Apple agar mau mendukung usaha perakitan chip di Amerika. Utamanya karena tensi geopolitik di sekitar Taiwan menjadi semakin berisiko.

Raimondo menjanjikan adanya keuntungan di sisi ekonomi dari perakitan chip yang dilakukan secara lokal, yang mampu memproduksi chip AI.

Intel sendiri akan menjadi salah satu penyedia jasa pembuatan chip. Mereka sudah membangun beberapa pabrik baru di Amerika Serikat, dan dijanjikan akan mendapat suntikan dana dari pemerintah Amerika sebesar USD 8,5 miliar

Inisiatif ini menjadi penting bagi Intel yang tengah terpuruk di pasar mikroprosesor. Selain kehilangan pangsa pasar inti PC dan pusat datanya terhadap perusahaan seperti Advanced Micro Devices, Intel hampir tidak memiliki pasar di industri AI yang kini dikuasai Nvidia.

Nvidia memproduksi hampir semua chip canggihnya di TSMC, yang juga merupakan produsen utama untuk AMD, Apple, Amazon, Google, dan Broadcom.

Kekhawatiran telah meningkat selama bertahun-tahun bahwa China bisa saja sewaktu-waktu menginvasi Taiwan, yang menciptakan risiko besar bagi industri chip AS.

Dalam suatu kesempatan, CEO Nvidia Jensen Huang menjawab pertanyaan tentang risiko geopolitik yang terkait dengan Taiwan dan apa yang akan dia lakukan jika sesuatu terjadi.

"Jika kami harus berpindah dari satu pabrik ke pabrik lain, kami memiliki kemampuan untuk melakukannya," kata Huang. "Kami tidak akan bisa mendapatkan tingkat kinerja atau biaya yang sama, tetapi kami akan mampu menyediakan pasokan." imbuhnya.


(dem/dem)

Sentimen: positif (99.6%)