Viral Intimidasi Belasan Siswa, Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah di Lampung Selatan Minta Maaf
Beritasatu.com Jenis Media: Regional
Lampung, Beritasatu.com - Seorang kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Lampung Selatan dilaporkan mengintimidasi belasan siswanya. Kepala sekolah tersebut mendesak para siswa untuk mengungkapkan ucapan seorang guru yang dianggap menyinggungnya. Video intimidasi yang direkam sendiri oleh pelaku kini viral di media sosial dan disebarkan di grup WhatsApp sekolah.
Kasus intimidasi ini diduga dipicu oleh masalah pribadi antara Kepala Sekolah MTs Ketapang Supriyanto dan guru bernama Nanda. Situasi semakin memanas setelah Nanda dikabarkan melarang siswa membeli jajanan di warung milik istri kepala sekolah, yang memicu emosi Supriyanto.
Peristiwa intimidasi terjadi pada Selasa (17/9/2024) di MTs Islamiyah Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan. Dalam video amatir yang beredar luas, kepala sekolah terlihat arogan dengan nada keras, menekan siswa kelas 8 C untuk menceritakan apa yang dikatakan oleh guru bernama Nanda.
Tindakan arogan kepala sekolah membuat para siswa ketakutan, dengan beberapa dari mereka terlihat cemas hingga menangis. Tiga siswa bahkan menangis akibat intimidasi yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Mirisnya, video intimidasi ini disebarkan oleh kepala sekolah itu sendiri di grup WhatsApp sekolah, semakin memperburuk situasi. Hingga Kamis (19/9/2024) siang, sejumlah siswa masih menunjukkan kecemasan di sekolah.
Menanggapi peristiwa ini, Supriyanto mengakui kesalahannya dan menyatakan menyesal. Supriyanto siap menerima konsekuensi dan sanksi dari pihak yayasan.
“Saya mengakui kesalahan saya dan meminta maaf atas tindakan intimidasi yang tidak sepantasnya saya lakukan kepada siswa-siswi. Saya siap menerima keputusan yayasan dengan lapang dada,” kata Supriyanto saat ditemui Kamis (19/9/2024).
Pihak yayasan, komite, dan pengawasan sekolah berencana memberikan sanksi kepada Supriyanto, yang bisa berupa pemecatan atau pemberhentian dari jabatannya sebagai kepala sekolah. Kepala Yayasan MTs Islamiyah Ketapang Rosid membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa langkah-langkah akan diambil termasuk rapat dengan wali murid dan pengurus sekolah.
“Peristiwa ini benar terjadi di MTs Islamiyah. Kami dari yayasan akan melakukan rapat dengan wali murid dan pengurus sekolah untuk menentukan langkah selanjutnya,” ujar Rosid.
Keputusan akhir mengenai sanksi untuk Supriyanto akan ditentukan setelah musyawarah antara pihak yayasan, komite, pengawas sekolah, dan wali murid.
Sentimen: negatif (99.7%)