Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Kejawen
Kab/Kota: Ngawi
Tokoh Terkait
Dwi Rianto Jatmiko
IPSI Ngawi Imbau Masyarakat Jaga Keamanan Selama Suro Agung
Beritajatim.com Jenis Media: Regional
Ngawi (beritajatim.com) – Ketua IPSI Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama bulan Suro Agung. Berbagai langkah strategis telah dilakukan IPSI Ngawi, termasuk koordinasi dengan seluruh perguruan pencak silat, aparat keamanan, dan instansi terkait.
‘’Kami mengimbau agar yang pertama komunikasi dari seluruh jajaran perguruan pencak silat bersama dengan jajaran apa keamanan bagi tingkat kecamatan ini mingguan untuk merapat selalu berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil, lalu yang di tingkat desa untuk senantiasa terus komunikasi bersama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas,’’ jelas Dwi Rianto.
Selain itu, IPSI Ngawi juga menginstruksikan setiap perguruan pencak silat untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan internal.
‘’Masing-masing perguruan kami info untuk membentuk satuan tugas pengamanan di internal perguruan masing-masing ini sifatnya wajib,’’ tegas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Ngawi itu.
IPSI Ngawi juga akan terus berkoordinasi dengan Polres Ngawi untuk melakukan patroli dan penertiban selama bulan Suro Agung.
“Kami akan terus berkoordinasi bersama dengan Polres dalam kaitan untuk melakukan ketertiban melakukan kegiatan-kegiatan mobil dan lain sebagainya agar masyarakat dalam melaksanakan seluruh kegiatan di bulan Suro baik keagamaan kegiatan Kejawen dan lain sebagainya itu bisa dijalankan dengan nyaman dijalankan dengan aman,” ujar Dwi Rianto.
Dwi Rianto juga mengecam aksi anarkisme yang dilakukan oleh oknum-oknum perguruan silat dan kelompok lain yang mengganggu ketertiban dan ketentraman masyarakat.
‘’Terkait dengan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh sekelompok oknum baik oknum organisasi pencak silat maupun oknum kelompok-kelompok yang lain yang mencoba untuk membuat terganggunya ketertiban dan ketentraman masyarakat, Kami siap bersinergi dengan kepolisian untuk bersama-sama melakukan upaya yang tegas terukur agar kejadian-kejadian yang tadi sampaikan Pak Kapolres mulai Januari sampai Juni ini sudah lima kali kejadian ini betul-betul tidak terulang lagi,” tegas Dwi Rianto.
Dwi Rianto menegaskan bahwa tidak ada ajaran di perguruan silat manapun yang mengajarkan anggotanya untuk melakukan tindakan anarkis. Pihaknya mendukung langkah pihak kepolisian yang tak akan melakukan restorative justice dalam menangani kekerasan oleh oknum anggota perguruan silat.
“Saya pastikan tidak ada ajaran kekerasan, karena seluruh perguruan pencak silat ini pasti dalam rangka untuk membangun karakter bagi anggotanya lalu juga sekaligus bagaimana menegaskan membangun diri untuk bisa berbudi pekerti yang baik,” tandas Dwi Rianto. [fiq/beq]
Sentimen: positif (48.5%)