Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UPN Veteran Jakarta
Tokoh Terkait
Yusuf Rendy
Ekonom Nilai Langkah BI Turunkan Suku Bunga Acuan Akan Berikan Stimulus Bagi Sektor Riil
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Langkah BI menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) menjadi 6% diyakini menjadi salah satu upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan memberikan stimulus tambahan bagi sektor riil.
Ekonom UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat mengatakan, penurunan suku bunga acuan diharapkan akan mengurangi beban biaya pinjaman, baik bagi sektor usaha maupun rumah tangga, sehingga dapat meningkatkan aktivitas investasi dan konsumsi dalam perekonomian.
“Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi BI dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan yang lebih inklusif di tengah ketidakpastian ekonomi global, seperti fluktuasi harga komoditas dan perubahan kebijakan moneter di negara maju,” ucap Achmad pada Rabu (18/9/2024).
BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6%, suku bunga deposit facility sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, dan suku bunga lending facility sebesar 25 basis poin menjadi 6,75% dalam rapat Dewan Gubernur pada 17-18 September 2024.
Achmad menerangkan, langkah BI ini turut menimbulkan berbagai pertanyaan dan perdebatan mengenai efektivitasnya dalam menghadapi kondisi eksternal dan implikasinya terhadap nilai tukar rupiah.
Di satu sisi, kebijakan ini dianggap positif dalam memberikan dorongan kepada kelas menengah dan dunia usaha. Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa penurunan suku bunga bisa berdampak pada arus keluar modal asing dan melemahnya nilai tukar rupiah.
“Langkah BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps ke level 6% merupakan kebijakan yang sangat positif dan patut didukung. Namun, dalam situasi ekonomi saat ini, penurunan ini sebaiknya dilakukan lebih agresif lagi,” terang Achmad.
Achmad menuturkan, kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian dan tekanan inflasi domestik yang relatif terkendali menjadi argumen kuat bahwa BI bisa menurunkan suku bunga lebih lanjut. Dengan penurunan suku bunga yang lebih besar, ruang gerak ekonomi,
“Khususnya bagi kelas menengah dan para pengusaha, akan lebih luas,” imbuh Achmad.
Sementara, peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, kebijakan BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin diharapkan juga bisa diikuti oleh bank umum dengan level yang sama sehingga tingkat dari suku bunga pinjaman bisa secara signifikan lebih rendah dan levelnya sama dengan acuan yang digunakan oleh bank sentral.
Langkah tersebut dengan harapan bank umum ikut menurunkan suku bunga pinjaman sebesar 25 basis poin atau setidaknya berada di kisaran tersebut akan mendorong suku bunga pinjaman lebih murah
“Dampaknya kemudian bisa ke pinjaman yang bisa diakses lebih murah terutama untuk pelaku usaha ataupun industri yang saat ini tengah mempertimbangkan dalam melakukan ekspansi usaha terutama di akhir 2024,” terang Yusuf.
Sentimen: negatif (99.6%)