BI Pangkas Suku Bunga, Asing Siap Net Buy di Pasar Modal?
Bisnis.com Jenis Media: Ekonomi
Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengumumkan pemangkasan suku bunga BI Rate menjadi 6% dalam Rapat Dewan Gubernur hari ini, Rabu (18/9/2024). Analis melihat pemangkasan suku bunga ini dapat menjadi katalis bagi investor asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia.
Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis Setyo Wibowo menjelaskan pihaknya telah melihat terjadinya peralihan investasi dari instrumen berisiko rendah, ke instrumen berisiko tinggi seperti saham.
"Bahkan pelaku pasar pun sudah melakukan price in hingga IHSG sudah ke level 7.800," kata Azis, Rabu (18/9/2024).
Dia menuturkan hal tersebut telah sesuai dengan ekspektasi Kiwoom Sekuritas adanya cut rate akan membuat asing beralih ke emerging market seperti Indonesia.
Selain itu, lanjutnya, apabila pemangkasan suku bunga Fed nanti malam dapat mencapai hingga 50 basis points (bps), maka menurutnya hal ini dapat membuat investor asing masuk ke market Indonesia.
"Tetapi, investor juga harus tetap mewaspadai adanya aksi taking profit dikarenakan kenaikan IHSG yang sudah tinggi," tuturnya.
Adapun Kiwoom Sekuritas memberikan rekomendasi untuk beberapa saham menyusul pemotongan suku bunga BI ini. Kiwoom Sekuritas memberikan rekomendasi buy untuk saham BBRI dengan target price (TP) Rp6.000 per saham, BBNI dengan TP pada Rp6.500, BSDE dengan TP Rp1.450, dan CTRA dengan TP pada Rp1.440.
Adapun sebelumnya Head of Research & Strategic JP Morgan Indonesia Henry Wibowo memperkirakan BI akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps untuk tahun 2024. Pemangkasan suku bunga pertama diperkirakan Henry terjadi pada September.
Sementara itu, pemangkasan BI Rate kedua diperkirakan JP Morgan akan terjadi pada November 2024 sebesar 25 bps.
Untuk suku bunga AS, JP Morgan memprediksi The Fed akan memangkasnya sebanyak tiga kali hingga akhir tahun ini. Penurunan tersebut akan dimulai pada September ini sebesar 50 basis point (bps).
Lalu, penurunan diperkirakan berlanjut pada November sebesar 50 bps dan terakhir pada Desember sebesar 25 bps.
Sentimen: negatif (93.8%)