Sentimen
17 Sep 2024 : 09.40
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bangkalan
Kasus: pengangguran
Partai Terkait
Tokoh Terkait
6 Muncul Gerakan MLB PBNU Coba Goyang Posisi Gus Yahya dari Ketum Nasional
17 Sep 2024 : 16.40
Views 1
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
Muncul Gerakan MLB PBNU Coba Goyang Posisi Gus Yahya dari Ketum
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com -
Polemik mengenai kepemimpinan Yahya Cholil Staquf (
Gus Yahya
) sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (
PBNU
) semakin memanas.
Sejumlah pihak berencana menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) PBNU dan telah membentuk struktur kepanitiaan.
Sekretaris Steering Committee MLB PBNU Abdussalam Shoib (Gus Salam) menyatakan, MLB ini merupakan upaya penyelamatan terakhir. Sebab, kritikan terhadap PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya tak mendapat respons.
“MLB ini benar benar jalan terakhir yang kita ambil dan situasi darurat yang harus kita lakukan untuk memperbaiki keadaan,” kata Gus Salam saat dihubungi
Kompas.com
, Senin (16/9/2024).
Gus Salam mengungkapkan, banyak pihak di tingkat struktural maupun kultural NU merasa gelisah dengan kesalahan manajemen di PBNU saat ini. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya kegaduhan, keresahan, dan kebijakan PBNU yang kontroversial serta kontraproduktif di dalam pengelolaan organisasi.
Atas fenomena tersebut, pihaknya lantas berinisiatif memfasilitasi penyelenggaraan MLB. Menurutnya, MLB ini tidak muncul secara tiba-tiba dan hanya terkait pergantian struktur kepengurusan PBNU.
Wacana ini bergulir sejak enam bulan setelah Gus Yahya dilantik sebagai Ketua Umum PBNU di Muktamar Lampung pada akhir 2021, ditambah sejak Bendahara Umum PBNU Mardani H. Maming ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
“Mulai sejak kontroversi bendahara umumnya terkena kasus, kemudian politisasi satu abad NU oleh Menteri BUMN,” kata Gus Salam.
Dia menambahkan, masalah lain termasuk intervensi terhadap Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), serta keterlibatan PBNU yang aktif pada Pilpres 2024 yang dianggap bertentangan dengan khittah NU.
Kemudian juga soal kisruh PBNU dengan PKB dan upaya mengkudeta Muhaimin Iskandar dari Ketua Umum.
“Itu benar benar menggunakan mesin organisasi,” tutur Gus Salam.
Untuk menyelenggarakan MLB, panitia harus melibatkan minimal 50 persen plus satu dari PWNU, PCNU, dan Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) di luar negeri.
Saat ini, ada 326 PCNU, 23 PWNU, serta 12 PCINU yang berkomunikasi dengannya, dari total kepengurusan di PBNU yang terdiri dari 550 PCNU, 38 PWNU, dan 34 PCINU.
Gus Salam mengatakan, komunikasi dengan PWNU dan PCNU dilakukan secara tertutup untuk menjaga kerahasiaan.
Sebab, saat ini mereka masih ada di dalam struktur NU dan di bawah kendali PBNU pusat. Hal ini membuat mereka bisa diganti kapan saja jika ketahuan menjalin komunikasi untuk melaksanakan MLB PBNU.
“Maka yang kami lakukan adalah komunikasi tertutup yang kita jaga benar kerahasiaannya dari teman-teman di struktur PW (pengurus wilayah) dan PC (pengurus cabang),” tuturnya.
Meskipun sudah mengumumkan akan menggelar MLB NU, Gus Salam mengaku pihaknya belum menetapkan tanggal untuk melaksanakan rapat tertinggi di organisasi tersebut. Sejauh ini, panitia MLB NU tengah melakukan koordinasi dan konsolidasi.
“Kalau rencana pelaksanaan MLB-nya sampai hari ini masih belum kita tentukan. Kenapa? Karena kita perlu koordinasi dan konsolidasi,” tutur Gus Salam.
Gus Salam menerangkan, pihaknya baru menjadwalkan kegiatan Pra-MLB yang melibatkan minimal 50 plus satu PWNU, PCNU, dan PCINU.
Selain itu, ia mengatakan, telah menyusun argumentasi mengenai perlunya mengganti struktur kepengurusan PBNU yang dipimpin Gus Yahya dalam Risalah Amanat Bangkalan. Dokumen ini dikirim ke seluruh kantor PWNU, PCNU, dan PCINU melalui pos dan digital.
“Kita kirim karena kita sudah punya data,” kata Gus Salam.
Sementara itu, Ketua PBNU Abdullah Latopada menegaskan, tak ada PWNU dan PCNU yang terlibat dalam gerakan MLB PBNU.
Menurutnya, MLB itu merupakan isu yang digulirkan sekelompok orang yang tidak memiliki kedudukan dalam kepengurusan PBNU.
“Saya pastikan tidak ada (pengurus) cabang ataupun wilayah yang ikut. Itu hanya wacana yang didengungkan segelintir orang pengangguran,” kata Latopada kepada wartawan sebagaimana dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (15/9/2024), dikutip dari
Antaranews
.
Menurut Latopada, struktur kepengurusan PBNU di di bawah kepemimpinan Gus Yahya solid dan kokoh.
“Karenanya, jika ada klaim mereka didukung PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) dan PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) maka saya pastikan itu tindakan menyebar hoaks. Di NU itu tidak ada rebutan jabatan,” ujar Latopada.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (95.5%)