Jakarta, Beritasatu.com - Banser Jawa Barat bersama Banser Kabupaten Bandung langsung turun tangan memberikan bantuan obat-obatan dan tabung oksigen bagi korban gempa. Selain itu, Banser juga mendirikan tenda-tenda yang dibutuhkan untuk warga yang rumahnya hancur.

Salah satunya ada di Posko BLK Nurul Huda, Desa Cikebang, Kecamatan Kertasari yang menjadi lokasi terparah akibat gempa magnitudo 5,0 yang mengguncang Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengungkapkan sampai pukul 18.00 WIB, dilaporkan 56 orang mengalami luka ringan, 19 orang mengalami luka berat, 450 jiwa mengungsi dan satu orang meninggal dunia.

Selain itu, dampak di Kabupaten Bandung ada 656 rumah rusak, 20 fasilitas umum, 5 fasilitas kesehatan, 17 fasilitas pendidikan, dan 35 tempat ibadah terdampak. Sedangkan di Kabupaten Garut ada 204 rumah, 5 tempat ibadah, dan 7 fasilitas pendidikan yng terdampak.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat, telah menetapkan status tanggap darurat. Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menyatakan bahwa penetapan status tanggap darurat ini bertujuan untuk mempercepat penyaluran bantuan kepada korban dengan memanfaatkan dana Belanja Tak Terduga (BTT).

"Hari ini saya minta diadakan rapat gabungan dengan Forkopimda Kabupaten Bandung untuk menetapkan status tanggap darurat, sehingga anggaran dapat segera dialokasikan," ujar Dadang di Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9/2024).