Jakarta, Beritasatu.com - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Asrinaldi menyarankan sekretaris kabinet pengganti Pramono Anung Wibowo diisi oleh pelaksana tugas (plt) bukan pejabat definitif seperti menteri sosial (mensos) yang saat ini dijabat Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

Menurut dia, hal itu sekaligus untuk menepis anggapan bagi-bagi kekuasaan. “Saya lihat ini memang tidak baik untuk pemerintahan ke depan ya kalau hanya seperti power sharing (pembagian kekuasaan) saja, karena memang tidak ada konsekuensi lain dari pekerjaan satu bulan, menyelesaikan pekerjaan, makanya lebih hemat rasanya plt,” paparnya di Jakarta, Senin (16/9/2024).

Asrinaldi mengatakan, melihat jabatan mensos sekarang ini, bukan tidak mungkin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mencari pengganti Pramono dari pejabat definitif. “Bisa jadi di dalam konteks seskab itu juga nanti akan diisi pejabat definitif dengan alasan macam-macam,” ujarnya.

Asrinaldi menjelaskan, dalam waktu kurang dari dua bulan sebelum serah terima jabatan pada 20 Oktober 2024, tidak ada pekerjaan yang vital dilakukan pejabat definitif. 

“Paling hanya koordinasi dan mengevaluasi beberapa program saja karena pada 20 Oktober sudah diganti oleh pejabat yang baru,” ungkapnya.

Meski begitu, Asrinaldi menyatakan, penetapan siapa pengganti Pramono merupakan prerogatif Presiden Jokowi. 

Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Pramono Anung telah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Jokowi untuk fokus bertarung pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Ari menjelaskan pengunduran diri Pramono terhitung mulai 22 September 2024.