Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Angka Kecelakaan Pelajar Tinggi, Guru se-Jatim Ikuti Diklantas
Beritajatim.com Jenis Media: Nasional
Surabaya (beritajatim.com) – Direktorat Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja menggandeng guru mulai tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK guna membangun kesadaran tertib lalu lintas di kalangan pelajar yang sampai saat ini masih menjadi korban kecelakaan paling tinggi.
Melalui program Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PPL) untuk para guru ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Bumi Surabaya itu menyasar para guru se-Kota Surabaya.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Jasa Raharja berhasil meraih dua penghargaan dalam 11th Annual International Finance Awards 2023, di Waldorf Astoria Bangkok, Thailand, Jumat (26/1/2024).
Program TJSL Jasa Raharja meraih penghargaan dalam kategori Best Corporate Social Responsibility Initiative – Insurance dan Best Green Initiative – Insurance.
TJSL yang diluncurkan Direktorat Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja, dimaksudkan untuk membangun kesadaran tertib lalu lintas di kalangan pelajar. Salah satu kegiatan TJSL adalah menyelenggarakan Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL) untuk para guru, mulai tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK.
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono menegaskan jika instansinya memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keselamatan masyarakat saat berkendara di jalan raya. Berangkat dari hal itu, PT Jasa Raharja mengambil inisiasi untuk menyelenggarakan kegiatan ini.
“Kami amat concern terhadap ketertiban berlalulintas di jalan raya. Keselamatan dalam berkendara tentu hal yang ingin kami sasar. Tetapi memang tanggung jawab menciptakan tertib lalu lintas ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” kata Rivan.
Menurut Rivan, kalangan Gen Z atau remaja yang mayoritas terdiri daru pelajar, menempati posisi tertinggi sebagai korban kecelakaan. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini diharapkan para guru mampu memberikan pembekalan wawasan dan pengetahuan di sekolah masing-masing, sehingga Gen Z mampu menjadi pelopor keselamatan dalam usaha mencapai target zero accident.
“Guru dapat memberikan materi pendidikan mengenai keselamatan lalu lintas di kelas sekolah mereka masing-masing. Dalam kurikulum baru, materi mata pelajaran Pancasila kita harapkan dapat diterjemahkan dengan baik, sehingga target kita untuk menciptakan tertib lalu lintas dapat kita capai,” tutur Rivan.
Menurut Rivan, wawasan mengenai keselamatan dan tertib lalu lintas memang harus disemai sedini mungkin. Itu sebabnya instansinya menyasar pelajar melalui peran guru yang menjadi panutan mereka di sekolah. “Kami menilai wawasan mengenai keselamatan dan tertib lalu lintas memang harus disemai sedini mungkin. Kami akan terus berupaya agar kesadaran akan pentingnya keselamatan dan tertib lalu lintas menjadi perilaku dalam berkendara di jalan raya,” harap Rivan.
Rivan menjelaskan, latar belakang kegiatan diseminasi ini dimaksudkan untuk mengedukasi para siswa mengenai etika berlalulintas. Oleh karenanya, kegiatan ini mengundang para guru di Kota Surabaya yang merupakan teladan para siswa di sekolah. Diharapkan para guru dapat memberikan pemahaman kepada para siswa mereka di sekolah mengenai pentingnya perilaku tertib berlalu lintas.
“Nantinya, para guru dapat memberikan materi tertib berlalulintas kepada para siswa di masing-masing sekolah melalui mata pelajaran Pancasila dalam kurikulum baru. Dengan begitu, kami berharap para siswa dapat memahami materi pelajaran tersebut, sehingga timbul kesadaran tertib berlalulintas di jalan raya,” kata Rivan.
Sementara Direktur Hubungan Kelembagaan Jaksa Raharja Munadi mengatakan, ketika kesadaran tertib berlalulintas tumbuh, pihaknya optimistis angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya akan menurun dan tentunya ini salah satu bagian penting dari TJSL yang berkelanjutan.
“Bagaimana prosedur pengajuan santunan Jasa Raharja juga menjadi bagian dari materi yang kita ingin sampaikan pada kegiatan ini. Harapannya, masyarakat dapat mengetahui bagaimana teknis dan prosedur pengajuannya,” tutur Munadi.
Dikatakan Munadi, edukasi ini penting untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas agar situasi dan kondisi penggunaan lalu lintas dirasa baik dengan atau tanpa kendaraan.
“Ketika tercipta suasana berlalulintas yang baik dan benar, maka masyarakat di jalan raya akan merasa aman karena terbebas dari rasa ketakutan, adanya ancaman hambatan maupun gangguan saat berkendara,” tutur Munadi.
Menurut Munadi, pemahaman mengenai tertib berlalulintas harus ditanamkan sedini mungkin. Sebab, ketika pemahaman tersebut sudah terpatri dalam jiwa para siswa, maka hal itu akan tertanam selamanya dan akan mereka praktikkan ketika berkendara di jalan raya nantinya.
“Kami ingin ketertiban berlalulintas menjadi kesadaran kita bersama. Untuk menciptakan hal itu, maka harus dimulai sedini mungkin. Kita harus mulai menanamkan kesadaran tersebut kepada para siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA,” tutur Munadi. [uci/beq]
Sentimen: positif (99.2%)