Jakarta, Beritasatu.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus mengejar wujud nyata dari komitmen presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka soal pemberantasan korupsi.

Prabowo dan Gibran disebut telah menandatangani pakta integritas bersama dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Pilpres 2024 saat agenda penguatan antikorupsi untuk penyelenggara negara berintegritas (paku integritas) beberapa waktu lalu.

“Di akhir acara kan kita minta ketika pasangan itu untuk menandatangani bahwa kalau terpilih dia akan melakukan hal-hal yang kita tuntut, delapan. Ya nanti kita tagih saja, kita pertanyakan terus dan kalau terus saya kira pemerintahan mendatang itu,” kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, dikutip Senin (16/9/2024).

Alex pun menekankan agar publik tidak hanya berharap kepada KPK dalam upaya memberantas korupsi. Hal itu mengingat KPK hanya merupakan salah satu bagian dari sistem pemberantasan korupsi di Indonesia.

“KPK itu kan hanya bagian subsistem dalam sistem pemberantasan korupsi secara keseluruhan,” ungkap Alex.

Alex mengungkapkan kondisi di Singapura dan Hong Kong. Di dua negara itu, pemberantasan korupsi hanya dilakukan oleh satu lembaga. Lain halnya dengan Indonesia, yakni terdapat tiga lembaga yaitu KPK, Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Polri. Soal ini, dia menekankan pentingnya memiliki persepsi yang sama antara ketiga lembaga tersebut.

“Ini kan yang harus kita samakan ini, persepsi ini antara Kapolri, Jaksa Agung, dan harus berkala, bertemu,” ujar Alex.