Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Pati, Surabaya, Madura, Blitar, Lamongan
Pra Pengajian Gus Iqdam di Lamongan, Riuh Emak-Emak Kaveling Tempat hingga Pedagang Alas
Beritajatim.com Jenis Media: Regional
Lamongan (beritajatim) – Animo masyarakat untuk menghadiri pengajian Gus Iqdam yang akan berlangsung di Alun-alun Lamongan nanti malam, begitu luar biasa. Terlebih kaum emak-emak.
Besarnya animo masyarakat tergambar dari bagaimana mereka rela datang sejak pagi. Mereka berebut kaveling tempat, dengan menandai tikar yang dibawa, dengan tulisan nama atau kelompok. Hal itu dilakukan demi bisa melihat Gus Iqdam secara langsung dari jarak dekat.
Salah satu emak-emak asal Desa Nogo Jatisari, Kecamatan Sambeng, Husna, mengaku berangkat sejak pukul 10.00 WIB, untuk mencari tempat yang pas untuk mengikuti pengajian Gus Iqdam.
“Sengaja berangkat sejak awal, biar bisa dapat tempat depan panggung, karena lingin lihat Gus Iqdam,” kata Husna, saat ditemui di Alun-alun Lamongan, Sabtu (6/7/2024).
Sayangnya, kehadiran Husna bersama rombongannya sudah terlambat. Seluruh area strategis yang berada di depan panggung sudah tertutup dengan tikar maupun alas plastik yang sudah dikaveling rombongan lain.
“Sampai sini ternyata sudah tidak dapat tempat yang dekat panggung. Sudah penuh. Ternyata sudah banyak yang datang lebih pagi, bahkan sejak subuh,” tuturnya.
Bahkan massa yang telah memadati Alun-alun tidak hanya warga Lamongan, tapi juga dari luar kota. Salah satunya adalah Pujiarti, asal Surabaya Barat. Wanita paruh baya itu sudah berada di lokasi sejak pukul 8 pagi.
“Saya sudah sering hadir di pengajian Gus Iqdam, sudah 8 kali, ke Madura juga pernah. Bahkan kalau jauh juga sampai menginap,” ujarnya.
Setelah mengamankan tempat, para penggemar pengajian pimpinan Ponpes Sabilunl Taubah Blitar tersebut tidak pulang. Mereka menunggu bertahan di sekitaran Alun-alun, dan baru pulang setelah pengajian selesai.
Selain menyedot animo masyarakat, pengajian Gus Iqdam yang digelar Pemkab Lamongan dalam rangka pergantian tahun baru 1 Muharam 1446 Hijriyah, sekaligus sosialisasi Gempur Rokok Ilegal itu juga menjadi ladang rezeki bagi pedagang, mulai penjual jajanan hingga penjual alas.
“Memang sering jualan alas kalau ada pengajian besar. Saya datang sejak pagi tadi, sampai nanti malam,” kata Joko pedagang alas plastik asal Pati, Jawa Tengah. (fak/ian)
Sentimen: negatif (72.7%)