Sentimen
Positif (99%)
13 Sep 2024 : 19.53
Informasi Tambahan

BUMN: TransJakarta

Institusi: Universitas Indonesia

Kab/Kota: Gunung, Bogor, Depok, Kelapa Dua, Cijantung

Tokoh Terkait

Warga Nilai Depok Tak Pantas Dapat Penghargaan Tata Kelola Transportasi Megapolitan 13 September 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

13 Sep 2024 : 19.53
Warga Nilai Depok Tak Pantas Dapat Penghargaan Tata Kelola Transportasi Tim Redaksi DEPOK, KOMPAS.com - Tika (21), warga Pasir Gunung Selatan, Cimanggis,menilai pemerintah Kota Depok tidak layak meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2024 dari Kementerian Perhubungan RI. "Tidak (layak), pasti (indikator penghargaannya) itu cuma lihat di tengah Kota Depok," ucap Tika kepada Kompas.com, Jumat (13/9/2024). Tika mengungkapkan, cakupan penghargaan itu seharusnya menyoroti daerah yang memerlukan pembenahan transportasi lebih serius. Jalan-jalan utama yang memang menjadi pusat perlintasan di kota bukan lagi indikator utama penilaian penghargaan itu. "Itu di Kelapa Dua kayaknya enggak ada apa-apanya (dibanding jalan-jalan utama di Depok), jalanannya juga masih jelek," ungkap Tika. Menurut Tika, penyediaan transportasi umum di lingkungan tempatnya tinggal juga masih minim. Angkot lama dengan kondisi kurang memadai masih jadi andalan. "Minimal ke arah Kelapa Dua ada kendaraan umum (selain angkot). Ada Transjakarta, tapi itu juga harus ke Universitas Indonesia (UI) dulu," ujar Tika. Ditambah, kawasan rumahnya yang bertepatan di perbatasan antara Depok dan Cijantung juga sulit menemukan angkot. "Dari komplek untuk ke jalan besar seperti Jalan Akses UI saja sudah menempuh kisaran 1,5 kilometer," jelas Tika. "Jadi enggak mungkin juga untuk saya jalan kaki, mau tidak mau naik ojek," tambahnya. Hal senada juga disebutkan Wahyu (26), yang meragukan penilaian Kementerian Perhubungan RI atas penghargaan yang diberikan kepada Kota Depok. Pasalnya, Wahyu selalu terpaksa mengendarai motor pribadinya sebab tak ada kendaraan umum di Tapos, Kota Depok. "Minimal harus cari ojek online (ojol) atau naik motor sendiri. Apalagi saya kerja di Fatmawati, ya mau enggak mau jadinya bawa motor terus (minimal) ke Stasiun Pondok Cina," tutur Wahyu. Sekiranya, Wahyu baru bisa menemukan kendaraan umum dalam radius 3-6 kilometer dari rumahnya, di Jalan Raya Bogor. Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Depok menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2024 dari Kementerian Perhubungan RI. Penghargaan ini menegaskan konsistensi Depok dalam menata transportasi, berfokus pada keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran lalu lintas. Jalan-jalan utama seperti Margonda, Ir H Juanda, dan Arif Rahman Hakim menjadi perhatian utama dalam upaya integrasi transportasi. Tak hanya itu, penghargaan ini juga menyoroti keberhasilan Depok di sektor transportasi publik, khususnya Biskita Trans Depok. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (99.8%)