Sentimen
Positif (78%)
16 Mei 2024 : 09.26
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Institusi: Universitas Jember

Kab/Kota: Jember

Tokoh Terkait

Pengamat Universitas Jember: Pilkada Bisa Jadi Ajang Pembalasan Kekalahan Pilpres

16 Mei 2024 : 09.26 Views 1

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Jember (beritajatim.com) – Muhammad Iqbal, pengamat politik di Universitas Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menilai pemilihan kepala daerah bisa menjadi ajang pembalasan kekalahan di pemilihan presiden sekaligus pembuktian kekuatan partai-partai.

“Boleh jadi (pilkada) ini ruang ‘pembalasan’ atas kekalahan dalam pemilihan presiden oleh koalisi capres nomor urut 01 atau 03 kepada koalisi 02. Atau jangan-jangan ada upaya untuk tidak memenangkan (calon dari) koalisi 02,” kata Iqbal, ditulis Kamis (16/5/2024).

“Jangan-jangan spirit itu muncul, sehingga semangat koalisi di pilkada bukan sekadar memenangkan calon kepala daerah, tapi sekaligus upaya membuktikan bahwa ini jadi ajang membalas kekalahan di pilpres. Saya membaca ada kecenderungan macam itu,” kata Iqbal.

Dalam pilpres tahun ini, calon presiden dan wakil presiden yang diusung koalisi Gerindra, Golkar, PAN berhasil mengalahkan calon presiden yang diusung koalisi Nasdem, PKS, PKB, dan calon yang diusung koalisi PDIP Perjuangan dan PPP.

Saat ini hanya Gerindra yang berhak mengusung calon bupati dan wakil bupati sendiri karena memenuhi syarat minimal 10 kursi di DPRD Jember. Tujuh partai parlemen hasil pemilu tahun ini harus membangun koalisi, yakni Partai Kebangkitan Bangsa, PDI Perjuangan (masing-masing 8 kursi), Partai Golongan Karya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Nasional Demokrat (masing-masing 6 kursi), Partai Persatuan Pembangunan (5 kursi), dan Partai Amanat Nasional (1 kursi).

“Koalisi di Jember ini masih sangat cair. Mungkin nanti ada dua koalisi lagi atau sampai tiga koalisi partai lagi. Yang pasti dinamikanya masih akan terus kita lihat, apakah ada upaya membangun koalisi yang tidak sama dengan koalisi di pilpres. Konfigurasi di Jember bisa jadi berbeda dengan di pusat,” kata Iqbal.

Iqbal menilai, kemungkinan kader partai menjadi calon bupati dan wakil bupati masih sangat terbuka dan dinamis. “Kader partai terbaik tentunya adalah mereka yang bukan hanya yang terpilih menjadi wakil rakyat, tapi mampu membuat relasi positif minimal di 50 persen plus satu kecamatan di Jember. Sementara wakil-wakil rakyat yang ada (di DPRD Jember) dipilih berdasarkan daerah pemilihan yang terdiri atas beberapa kecamatan saja,” katanya. [wir]

Sentimen: positif (78%)