Sentimen
Positif (78%)
12 Sep 2024 : 10.23

Indodax Kena Hack hingga Berpotensi Rugi Ratusan Miliar, Bappebti Beri Imbauan untuk Investor

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

12 Sep 2024 : 10.23

Jakarta, Beritasatu.com - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan buka suara terkait dugaan peretasan di platform pertukaran mata uang kripto Indodax yang diretas hingga disebut merugi ratusan miliar rupiah. Bappebti meminta pelanggan atau investor Indodax agar tetap tenang dan tidak panik.

Kepala Bappebti, Kasan menyampaikan, pihaknya sudah mendapatkan laporan bahwa salah satu calon pedagang fisik aset kripto (CPFAK), yaitu PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax) yang diduga mengalami peretasan pada sistem transaksi aset kripto.

"Bappebti berkoordinasi dengan Indodax. Kami juga telah memanggil pihak Indodax untuk meminta klarifikasi terkait kasus tersebut. Saat ini, Indodax sedang dalam proses investigasi terhadap sistem yang diduga mengalami peretasan tersebut,” jelas Kasan, dalam keterangan resmi, Kamis (12/9/2024).

Kasan juga menjelaskan, Indodax kini tengah melakukan penutupan  sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi  dengan baik.

“Untuk itu, Bappebti mengimbau masyarakat, khususnya pelanggan Indodax, agar tetap tenang dan tidak panik,” imbuhnya.

Sebelumnya, CEO Indodax Oscar Darmawan membenarkan bahwa pihaknya  diduga mengalami peretasan.

“Sistem transaksi kami betul diduga mengalami peretasan. Untuk itu, kami melakukan investigasi dan pemeliharaan menyeluruh terhadap  sistem yang ada. Selama proses ini, platform web dan aplikasi  Indodax tidak dapat  diakses.  Namun, tidak perlu khawatir, karena  kami pastikan bahwa saldo pelanggan akan aman, baik secara kripto maupun rupiah,” papar Oscar.

Diketahui sebelumnya, kabar peretasan ini pertama kali diungkapkan oleh perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts. Diketahui, Indodax mengalami 150 kali transaksi mencurigakan yang diduga merupakan aksi peretasan, dengan total kerugian mencapai US$ 18,2 juta atau setara Rp 280,2 miliar.

"Kami mendeteksi lebih dari 150 transaksi dan total kerugian $18,2 juta, Indodax harap mengambil tindakan," ungkap Cyvers Alerts, dalam cuitan di media sosial X, pada Rabu (11/9/2024).

Sentimen: positif (78%)