Sentimen
13 Sep 2024 : 09.16
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Senayan
Tokoh Terkait
Golkar Klaim Sudah Tahu Kader-kader yang Akan jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran Nasional 13 September 2024
Kompas.com Jenis Media: Nasional
13 Sep 2024 : 09.16
Golkar Klaim Sudah Tahu Kader-kader yang Akan jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Partai
Golkar
mengklaim telah mengetahui siapa saja elite partainya yang akan ditunjuk menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, nama-nama kader Golkar yang akan menduduki posisi orang nomor satu di kementerian itu saat ini sudah diketahui oleh Ketum Golkar, Bahlil Lahadalia.
Bahkan, ia menyebut, Bahlil telah menyampaikan siapa saja para kader Golkar yang akan mengisi kabinet itu.
"Ketua umum sudah tahu dan sudah disampaikan oleh ketua umum, siapa saja yang akan ditugaskan sebagai kabinet," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Meski begitu, Agus enggan membeberkan siapa saja kader yang akan mengisi pos-pos kementerian yang akan datang. Termasuk, siapa saja kader Golkar yang telah dipanggil Prabowo untuk disaring sebagai menteri.
Sebagai informasi, Prabowo disebut sudah mulai memanggil sejumlah orang yang akan mengisi posisi menteri di kabinetnya.
"Kita serahkan seluruhnya kepada ketua umum," ucap Agus.
Sebelumnya, Ketua MPR sekaligus politikus Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) membocorkan kemungkinan jumlah kementerian di
kabinet Prabowo-Gibran
akan bertambah dari jumlah kementerian saat ini, yang mencapai 34 kementerian.
Penambahan itu dimungkinkan setelah Undang-Undang Kementerian Negara direvisi, sehingga membuat Prabowo dapat menambah jumlah menteri sesuai dengan kebutuhannya.
Bamsoet pun mengungkap sejumlah nama elite yang disebut bakal mengisi posisi menteri, seperti politikus Golkar Nusron Wahid dan Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi.
Klaim Bamsoet ini turut diamini oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas). Namun, Zulhas belum dapat membocorkan berapa jumlah pasti kementerian yang akan datang.
"Jumlah pastinya berapa, belum. Tapi penambahan iya. Ya mungkin sekitar itu (44)," ujar Zulhas di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadlia meminta agar semua pihak tidak berkomentar berlebihan soal penyusunan kabinet pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Bahlil memandang bahwa penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Prabowo.
"Yang pertama, untuk penyusunan kabinet adalah hak prerogatif presiden terpilih," ujar Bahlil di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
"Jadi kalau kita ini jangan berkomentar melampaui batas berkomentar. Serahkan semuanya kepada pak Presiden terpilih, Pak Prabowo," ujar dia.
Bahlil enggan membocorkan terkait jumlah menteri di kabinet Prabowo setelah penambahan kursi menteri dimungkinkan lewat revisi UU Kementerian Negara.
Dia yakin Prabowo pasti akan mempertimbangkan secara matang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Ya enggak apa-apa (kalau bertambah dari 34). Kalau dianggap kebutuhan kan mau melakukan percepatan. Enggak ada masalah kok," kata Bahlil.
Terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus politikus Golkar Dito Ariotedjo mengungkapkan, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan sinyal terkait peluang untuk kembali menjabat sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo.
"Belum, belum ada sinyal," kata Dito di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Dito menyatakan bahwa belum ada komunikasi dengan Prabowo terkait posisinya di kabinet yang akan datang.
Saat ini, Dito hanya fokus menjalankan tugasnya sebagai Menpora.
"Belum-belum, yang penting saya bagaimana membuat Kemenpora siapa pun kepemimpinan nanti ini bisa bergerak dengan cepat, dan juga bisa lebih masif lagi," ungkap dia.
Dito menambahkan bahwa dinamika politik sangat tinggi, sehingga peluangnya untuk kembali menjadi menteri sulit diprediksi. Meski demikian, ia menegaskan tidak terlalu memikirkan hal tersebut dan lebih memilih fokus menyelesaikan tugasnya saat ini.
"Ya namanya proses politik itu dinamikanya tinggi, itu bisa berganti-ganti, jadi saya fokus menyelesaikan Oktober, khususnya fokus menyelesaikan PON dengan baik dan yang paling penting Peparnas (Pekan Paralimpiade Nasiona)," ujar Dito.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (92.8%)