Sentimen
Negatif (100%)
9 Jul 2024 : 09.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jember

Kasus: kecelakaan

Anggota Pemuda Pancasila Jember Meninggal Setelah Jatuh dari Lantai 2, Pengurus Curiga

9 Jul 2024 : 09.15 Views 3

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

Jember (beritajatim.com) – Kholik Budiarto, seorang anggota Pemuda Pancasila, meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai dua sebuah rumah toko, di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (8/7/2024).

Pengurus mencurigai kematian Kholik tak wajar. Wakil Ketua Majelis Pimpinan Cabang PP Jember Rio Christiawan mengatakan, ada sejumlah luka lebam di sekujur tubuh Kholik. “Ada lebam di mata, ada merah-merah di tangannya,” katanya kepada beritajatim.com, Selasa (9/7/2024).

Menurut informasi dari polisi, Kholik jatuh pada sekitar pukul 12.00. Namun Kepolisian Sektor Patrang baru menerima laporan pada pukul 18.00 WIB dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.

“Korban datang ke ruko milik Abdul Latif sekitar pukul 10 WIB untuk keperluan pembenahan proposal. Sekitar pukul 12.00, korban berada di balkon lantai dua dan sempoyongan, sehingga terjatuh ke lantai dasar dari ketinggian kurang lebih 4-5 meter,” kata Kepala Unit Reserse Kriminalitas Kepolisian Sektor Patrang Inspektur Dua Didit Ardiana Abdullah.

Kholik dalam kondisi kritis langsung dilarikan ke Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi yang berjarak sekitar enam kilometer dari lokasi kejadian. “Dalam perawatan korban diinformasikan meninggal dunia. Menurut keterangan pihak keluarga, sebelum mendatangi ruko Saudara Abdul Latif, korban mengalami meriang dan masuk angin. Korban juga dalam keadaan habis kerokan,” kata Didit.

Sebelum meninggal, Kholik sempat ditelepon Hamid, rekannya. Saat itu, Kholik mengatakan sedang rapat. Hamid pun menutup telepon. Sekitar pukul satu siang, ia mencoba menelepon lagi dan diangkat oleh orang lain. “Saya diberitahu kalau Kholik mengalami kecelakaan dan saya disuruh menghubungi keluarga,” kata Hamid.

Hamid kemudian menghubungi teman-temannya dan mengecek ke RSD dr. Soebandi. Ia melihat kondisi wajah Kholik terluka. “Ada (lebam) di bagian mata seperti kena pukul. Hitam,” katanya.

Rio curiga setelah melihat kondisi tubuh Kholik sebelum meninggal dunia. “Meski tubuhnya ada bekas habis dikeroki, ada di bagian tubuh yang lain bukan bekas kerokan lebamnya. Kerokan dengan tidak kan bentuknya berbeda,” katanya.

Bersama pengurus PP lainnya, Rio sempat menanyakan kondisi Kholik ke dokter. “Dok ini bagaimana kondisinya? Dia mengatakan: ‘kondisinya drop terus, ada cedera di kepala. Tekanan darahnya sangat rendah, sehingga kami harus menaikkan tekanan darahnya agar bisa dibawa ke CT scan,” katanya menceritakan percakapan dengan dokter rumah sakit.

Namun Kholik sempat difoto ronsen. “Di dadanya ada patah, di bagian rusuknya Jadi ada lebam di mata, ada rusuk patah, dan di bagian belakang kepala seperti remuk tapi tidak mengeluarkan darah. Mulut dan hidungnya mengeluarkan darah terus sampai dimakamkan sekitar pukul sebelas di dekat rumahnya,” kata Rio.

Pengurus PP Jember mendesak kepolisian mengusut tuntas kematian Kholik. “Kami akan mengawal kasus ini,” kata Rio.

Rio menambahkan, berdasar informasi yang diperolehnya, Kholik terperosok celah ventilasi selebar 30-40 centimeter. “Di lantai dua ini memang ada balkon yang dipisahkan pintu dan jendela. Di bagian balkon ada celah memanjang dari atas ke bawah. Kholik ini binaragawan. Tubuhnya besar. Kalau terporosok itu kok rasanya tidak mungkin. Kemungkinan akan tersangkut kalau jatuh,” katanya.

Kholik pada saat meninggal berusia 49 tahun. Semasa hidup, selain aktif di PP, dia juga aktif di dunia olahraga binaraga Jember. Sebelum meninggal, menurut Rio, sudah ada rencana rapat membahas lomba binaraga di rumah Kholik di Kelurahan Antirogo, Kecamatan Pakusari kemarin.

Kholik tidak memiliki pekerjaan tetap. Terkadang menjadi pengemudi taksi online dan sesekali mengawal proyek. Di Pemuda Pancasila, dia anggota satuan tugas PP Koti Mahatidana. “Dia juga mengelola gim. Bisnisnya memang macam-macam. Dia juga sering menjadi guard Jember Fashion Carnaval,” kata Rio. [wir]

Sentimen: negatif (100%)