Jakarta, Beritasatu.com - Peneliti dari The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkapkan, penyelenggaraan pemilihan kepada daerah (Pilkada) 2024 berpotensi memberikan dampak positif terhadap perekonomian, terutama di Jakarta. Menurutnya, berbagai aktivitas pilkada, seperti pemasangan reklame dan kampanye, dapat meningkatkan retribusi pemerintah daerah dan memicu pertumbuhan ekonomi.

“Pilkada ini sebenarnya bisa menjadi katalisator ekonomi. Pemasangan reklame dan aspek-aspek lainnya akan meningkatkan pendapatan daerah,” ujar Eko dalam keterangannya kepada Beritasatu.com di Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Lebih lanjut, Eko memaparkan bahwa aktivitas ekonomi dalam rangka pilkada akan berkontribusi pada peningkatan konsumsi. Ia juga memperkirakan, dengan adanya pilkada, pertumbuhan ekonomi Jakarta yang pada triwulan kedua tercatat 4,9% bisa meningkat hingga 5% atau 5,1% pada akhir 2024. Menurutnya, tingkat konsumsi di Jakarta cukup mudah distimulasi, terutama di masa kampanye.

“Apalagi untuk Jakarta, dengan dinamika ekonominya, saya memperkirakan pilkada ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Targetnya mungkin bisa mencapai 5,1%,” ujar Eko.

Sebagai informasi, pilkada serentak akan dilaksanakan pada 27 November 2024, dengan berbagai daerah di Indonesia akan memilih kepala daerah baru, termasuk Jakarta yang telah menjadi pusat ekonomi, meski tidak lagi berstatus ibu kota negara.

Untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024, ada tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang siap bertarung. Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, akan berpasangan dengan Suswono, mantan Menteri Pertanian. Pasangan lain, Pramono Anung, akan berkompetisi bersama Rano Karno. Selain itu, pasangan independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardana juga turut serta.

Eko menekankan pentingnya strategi ekonomi yang harus diterapkan calon gubernur Jakarta yang terpilih, mengingat kota ini tidak lagi menjadi ibu kota. Strategi tersebut diperlukan untuk menjaga daya saing dan menarik investor guna mendukung pertumbuhan ekonomi Jakarta yang berkelanjutan.