Surabaya, Beritasatu.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan perlunya pengaturan maksimal dalam pengelolaan dan tata ruang lahan di Indonesia.

AHY menyatakan, pengelolaan lahan harus dilakukan secara hati-hati agar tidak mengurangi lahan pertanian yang penting untuk ketahanan pangan nasional.

Pernyataan ini disampaikan AHY setelah menjadi pembicara pada seminar internasional di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Dalam kesempatan tersebut, AHY menggarisbawahi komitmen Kementerian ATR/BPN untuk memastikan pengolahan lahan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga tidak terjadi konversi lahan secara sembarangan.

"Pengaturan lahan harus dilakukan dengan hati-hati. Kita tidak ingin semua lahan di negeri ini beralih fungsi, terutama lahan sawah yang krusial untuk ketahanan pangan," tegas Agus Harimurti Yudhoyono, Rabu (11/9/2024).

Ia menekankan pentingnya tata ruang yang tepat agar tidak menghambat pertumbuhan ekonomi. AHY mengingatkan agar lahan tidak hanya dialihkan untuk kepentingan industri, karena hal ini dapat menyebabkan pelambatan dalam pertumbuhan ekonomi jika tata ruang tidak dikelola dengan baik.

"Kementerian ATR/BPN ingin memastikan bahwa pengolahan lahan dilakukan dengan tepat. Penataan tata ruang yang baik sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi," tambahnya.

Lebih lanjut, AHY menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan lembaga terkait dalam menyelesaikan persoalan pengolahan lahan dan tata ruang di setiap daerah. 

"Kolaborasi antara semua pihak yang bertanggung jawab di lapangan sangat penting untuk menyelesaikan masalah ini," tandasnya.