Menengok Area Bong Suwung yang Akan Dikosongkan KAI, Penuh Bangunan Semi Permanen Regional 10 September 2024
11 Sep 2024 : 05.30
Views 1
Kompas.com Jenis Media: Regional
Menengok Area Bong Suwung yang Akan Dikosongkan KAI, Penuh Bangunan Semi Permanen
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
- PT
KAI
Daerah Operasi (Daop) 6
Yogyakarta
berencana mengosongkan kawasan
Bong Suwung
. Rencana sterilisasi area tersebut akan dilakukan pada akhir Agustus atau September 2024.
Pantauan
Kompas.com
area Bong Suwung ini terdapat di sisi barat Stasiun Yogyakarta. Rumah-rumah semi permanen berdiri di sisi kanan kiri rel kereta api.
Warga yang sedang berada di Bong Suwung hampir setiap menit bisa melihat kereta api penumpang, KRL, dan logistik melintas. Suara gemuruh kereta api pun terdengar.
Jarak rumah-rumah semi permanen ke rel kereta kurang dari 10 meter, warga juga berlalu lalang melintasi rel kereta yang masih aktif ini.
Rumah semi permanen ini digunakan warga sekitar untuk berjualan. Mereka membuka warung-warung makan di pinggir-pinggir rel kereta ini.
Sesepuh Bong Suwung Jati Nugroho menjelaskan bahwa area Bong Suwung ini dulunya adalah lahan kosong yang tidak digunakan.
“Bong Suwung itu dulu tanah kosong yang katanya orang-orang di lingkungan sini Bong itu pemakaman. Tapi pemakaman umum, dari dulu yang dimakamkan kita juga enggak ngerti,” katanya, Selasa (10/9/2024).
Nugroho menambahkan, Bong Suwung dekat dengan Kampung Jlagran dan Kampung Badran. Lantaran butuh untuk penghidupan lalu mulailah warga dua kampung itu membuat bangunan-bangunan semi permanen dari bambu maupun triplek.
“Kalau setahu saya, saat saya di sini sudah ada satu dua warung. Kira-kira tahun 70 sudah ada,” kata dia
Dirinya juga tidak mengetahui secara persis siapa yang awalnya mendirikan warung-warung di area Bong Suwung ini.
“Ketika ada warga yang berjualan dari segi keamanan di lingkungan ini bisa sedikit aman. Padahal dulu Bong ini ngeri dulunya, kereta mau masuk pelan barangkali copetnya sudah pada turun,” ujarnya.
Menurut dia, rencana penggusuan awalnya diketahui warga Bong Suwung pada 2010. Namun, pada saat itu KAI urung merealisasikan rencana tersebut.
Kala itu mediasi dilakukan dengan DPRD DIY, dan hasilnya sterilisasi belum jadi dilakukan.
“Sebetulnya setahu saya PT KAI mau sterilisasi semenjak 2010. Pada waktu itu argumen saya adalah tanah Bong Suwung milik Keraton Yogyakarta,” katanya.
Lalu pada 2013 muncul lagi rencana PT KAI menata kawasan Bong Suwung.
“Sama saat argumen saya di DPRD masalah status tanah, di kecamatan belum bisa terselesaikan karena belum ada surat palilah,” ucap dia.
Lalu pada tahun 2024 PT KAI berencana kembali melakukan penataan kawasan Bong Suwung.
“PT KAI sudah mendapatkan surat palilah sehingga waktu sosialisasi pertama ditunjukkan surat itu ke warga, sekarang PT KAI meminta secepatnya dikosongkan,” jelasnya.
Dirinya berharap rencana sterilisasi Bong Suwung ditunda terlebih dahulu paling tidak sampai satu tahun ke depan. Penundaan ini menurut dia sebagai persiapan warga untuk mencari tempat baru.
“Bisa satu tahun atau lebih, dengan penundaan warga kami bisa siap-siap untuk pindah. Kalau rencana sterilisasi diundur warga bisa nyelengi (menabung). KIta bertempat baru harus punya modal, tempat,” kata dia.
Diberitakan PT KAI Daerah Operasi (DAOP) 6 Yogyakarta berencana mengosongkan kawasan Bong Suwung yang saat ini dipenuhi bangunan semi permanen, untuk pengembangan emplasemen stasiun Yogyakarta.
KAI menilai kawasan tersebut masih masuk area Stasiun Yogyakarta.
“Untuk pengembangan emplasemen Stasiun Yogyakarta karena emplasemen harus steril, kami butuh lahan emplasemen kami butuh juga ditambah dikembangkan,” kata Manager Humas PT KAI DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/9/2024).
Krisbi mengatakn, lahan tersebut nantinya bisa digunakan untuk menambah jalur untuk perawatan lokomotif, stabling, penyusunan rangkaian KA atau gerakan langsiran.
“Luas lahan total di kanan dan kiri sekitar 2.480 an lah (meter),” ujarnya.
Menurutnya, PT KAI juga mengakui bahwa telah melayangkan surat peringatan kepada warga yang mengklaim bangunan di Bong Suwung.
“Benar PT Kereta Api sudah mengirimkan surat peringatan sudah dilayangkan,” kata dia.
Kris menyampaikan rencana sterilisasi seharusnya sudah dilakukan pada akhir Agustus atau awal September.
“Tetapi nyatanya malah beda kejadiannya, dari pihak warga melakukan mediasi ke DPRD. Kami juga disurati dan hadir juga di sana,” kata dia.
“Proses penertiban dari kami harus jalan, di DPRD (DIY) juga bagian proses kami, setelah sosialisasi akan ada surat peringatan. Tetap akan jalan terus,” ucap dia.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (99.9%)