Ratusan Pensiunan Guru di Bandar Lampung Tuntut Pembayaran Tabungan Koperasi Rp 100 Miliar
Beritasatu.com Jenis Media: Regional
Lampung, Beritasatu.com - Ratusan pensiunan guru sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Bandar Lampung menggelar aksi di kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung pada Selasa (10/9/2024) siang. Mereka menuntut Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana untuk membantu menyelesaikan pembayaran uang tabungan koperasi yang mencapai hampir Rp 100 miliar dan belum cair sejak 2020.
Aksi damai ini dimulai dengan long march dari kantor Dinas Pendidikan menuju Pemkot Bandar Lampung. Para pensiunan guru menuntut pencairan uang tabungan mereka yang berada di Koperasi Betik Gawi, yang merupakan koperasi di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung.
Koordinator aksi, Martiana Sundari, menjelaskan aksi ini bertujuan untuk menuntut kejelasan mengenai tabungan pensiunan yang tidak kunjung dibayarkan.
"Kami berkumpul untuk menanyakan kejelasan perihal uang pensiunan yang kami tabung di Koperasi Betik Gawi," ujar Martiana.
Menurut Martiana, saat para pensiunan mencoba mencairkan tabungan, mereka mendapati bahwa dana tersebut tidak tersedia.
"Kami di sini mewakili seluruh guru yang pensiun. Kami datang dengan niat baik untuk mengambil hak kami, karena uang kami terpotong setiap bulan. Namun tiba-tiba uang tersebut tidak ada,” ungkapnya.
Martiana juga menyebutkan bahwa dalam aksi ini, sekitar 270 orang pensiunan guru menuntut pengembalian dana pensiun mereka. Nilai tabungan pensiunan guru bervariasi, dengan yang terkecil mencapai Rp 20 juta.
"Kami melakukan aksi ini untuk menyuarakan hak kami dan berharap dana kami segera dikembalikan," tambah Martiana.
"Anehnya, saat kami mau mengambil uangnya, tidak ada. Ada yang sudah membayar cicilan Rp 500.000, tetapi tetap tidak dapat,” jelas Martiana.
Menanggapi tuntutan ini, Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Deddy Amarullah, mengatakan bahwa pihaknya akan memfasilitasi mediasi antara anggota koperasi dan pengurus koperasi.
"Semua sudah disampaikan untuk mediasi oleh Dinas Pendidikan. Meskipun Bunda Eva sedang dinas di Jakarta, beliau melimpahkan kepada saya," kata Deddy Amarullah.
Deddy Amarullah memahami hak para pensiunan guru dan berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini secepat mungkin.
"Saya akan berjuang untuk hak mereka dan menyelesaikan masalah ini secepatnya,” ujarnya.
Deddy Amarullah juga mengungkapkan Koperasi Betik Gawi saat ini mengalami pailit atau bangkrut.
"Ini termasuk koperasi pailit karena tidak mampu membayar," tambahnya.
Para pensiunan guru berharap Pemkot Bandar Lampung dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Jika tidak ada penyelesaian, mereka berencana membawa kasus ini hingga ke Mabes Polri dan Mahkamah Agung untuk mendapatkan keadilan.
Sentimen: positif (100%)