Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu, Peruri jadi sorotan netizen selama berhari-hari. Pasalnya layanan e-Meterai tak bisa diakses sama sekali oleh masyarakat yang ingin mendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Ditanya soal hal tersebut, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyoroti soal transformasi digital. Menurutnya proses transformasi perlu berhati-hati.

"Iya makanya dalam transformasi digital harus berhati-hati juga, setiap prosesnya," ungkapnya ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Minggu lalu, lini masa media sosial dipenuhi oleh berbagai masalah e-Meterai yang dirasakan oleh masyarakat. Mulai dari yang tidak bisa mengakses layanan hingga e-Meterai yang dibeli error.

Masalah lain adalah stok habis dan kuota meterai yang tidak bertambah meski sudah melakukan pembayaran. Beberapa dari mereka mengaku tak bisa mengakses layanan selama berhari-hari.

Permasalahan ini kian menimbulkan kepanikan karena mendekati batas waktu pendaftaran. Tadinya pendaftaran CPNS 2024 hanya sampai 6 September 2024, akhirnya diperpanjang karena masalah e-Meterai hingga 10 September 2024.

Pada Kamis (5/9/2024), Peruri buka suara soal kendala mengakses e-Meterai. Perusahaan pelat merah mengatakan permohonan maafnya soal masalah tersebut.

Peruri juga menjelaskan alasan kesulitan akses tersebut. Yakni karena lonjakan pengguna yang mengakses layanan tersebut, membuat antrean cukup panjang bagi mereka yang ingin mengakses e-Materai.

"Atas kondisi dimaksud, Peruri menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang terjadi dalam proses pembelian dan pembubuhan materai elektronik (e-meterai), khususnya dalam proses pendaftaran CASN 2024," tulis Peruri dalam keterangan resminya, Kamis (5/9/2024).

(fab/fab)