Demonstrasi Ribuan Guru Honorer Lumajang Batal, Tunjangan Dilanjutkan
Beritajatim.com Jenis Media: Regional
Lumajang (beritajatim.com) – Setelah rencana demonstrasi yang sebelumnya dijadwalkan oleh ribuan guru non-NIP atau honorer di Kabupaten Lumajang pada Senin (8/7/2024), akhirnya dibatalkan.
Pembatalan ini dilakukan menyusul tercapainya kesepakatan antara perwakilan guru dan pemerintah daerah terkait kelanjutan pemberian honor.
Sebelumnya, sekitar 8.000 guru honorer direncanakan akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Lumajang. Mereka menolak kebijakan penghapusan tunjangan guru non-NIP yang mulai diberlakukan pada bulan Juli 2024.
Kebijakan ini diambil Pemkab Lumajang berdasarkan temuan BPK yang menyatakan pelaksanaan belanja hibah untuk tunjangan guru tidak sesuai ketentuan.
Temuan tersebut menegaskan bahwa hal ini seharusnya tidak boleh dilakukan secara terus menerus. Diketahui, besar tunjangan sebelumnya adalah 500 ribu, kemudian turun 50 persen menjadi Rp250 ribu, dan resmi ditiadakan sejak 1 Juli 2024.
Plh Asisten Administrasi Pemkab Lumajang, Ahmad Taufik Hidayat, menyatakan, “Kita (Pemkab) akan mengkaji, kemarin itu ada temuan dari BPK karena tidak sesuai, dana hibah itu tidak boleh terus menerus,” pada Selasa (9/7/2024).
Namun, sebelum demonstrasi digelar, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Kabupaten Lumajang mengeluarkan surat pemberitahuan pembatalan aksi solidaritas guru non-NIP dan memutuskan untuk tidak melanjutkan demonstrasi.
Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa pembatalan dilakukan karena adanya kesepakatan dengan Pj Bupati Lumajang serta OPD terkait tentang komitmen untuk melanjutkan pemberian tunjangan non-NIP.
Ketua DPD PGMI Kabupaten Lumajang, Mohammad Muslih, menjelaskan, “Jadi tadi kesepakatannya non-NIP tidak jadi dihapus dan akan diperjuangkan oleh Pj Bupati, sekarang proses cari kamarnya untuk anggaran ini bisa dicairkan””
Sementara itu, Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, menyatakan bahwa pihaknya masih akan menggelar rapat dengan pihak terkait untuk membahas lebih lanjut mengenai kelanjutan tunjangan guru non-NIP.
“Nanti, saya rapat dulu, nanti saya kabari, jangan banyak-banyak,” ucap Yuyun singkat. [vid/ian]
Sentimen: netral (50%)