Jakarta, CNBC Indonesia - Garuda Indonesia terus menunjukkan perbaikan kinerja setelah memulai proses restrukturisasi utang sejak 2022. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, maskapai pelat merah ini mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sebesar 18,07% menjadi USD 711,98 juta atau setara Rp 11,58 Triliun dibanding periode sama tahun lalu sebesar USD 602,99 juta.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan di tengah komplain mahalnya harga tiket pesawat, Garuda masih menjadi maskapai pilihan masyarakat. Hal inipun terbukti dari peningkatan jumlah penumpang. Lantas seperti apa strateginya?

Selengkapnya saksikan dialog Savira Wardoyo bersama Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam BUMN Performance Report 2024 di Program Evening Up CNBC Indonesia, Senin (09/08/2024).