Rano Karno: Kemarin Kita Hampir Dianggap Pakaian Kotor, Dimasukkan ke Kotak Kosong! Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon Gubernur Jakarta Rano Karno menyinggung soal partai politiknya, PDI-P, yang hampir gagal mengusung kandidat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Pasalnya, PDI-P merupakan satu-satunya partai yang tidak merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mengusung bakal pasangan calon (paslon) Ridwan Kamil-Suswono. Terlebih, PDI-P sempat terhalang dengan ambang batas pencalonan kepala daerah sebesar 25 persen perolehan suara partai politik/gabungan partai politik hasil Pileg DPRD sebelumnya, atau 20 persen kursi DPRD. “Bayangin, kemarin, kemarin nih, hampir kita ini dianggap pakaian kotor yang mau dimasukin ke kotak kosong,” ujar Rano saat menyambangi Kampung Pedongkelan, RW 13, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (7/9/2024). Kendati demikian, Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah menjadi 7,5 persen suara pada pileg sebelumnya. Oleh karena itu, PDI-P yang memiliki 850.174 suara atau 14,01 persen suara pada Pileg DPRD DKI Jakarta 2024 akhirnya mengusung bakal pasangan calon (paslon) Pramono Anung-Rano Karno pada Pilkada Jakarta 2024. “Mau dipimpin yang enggak kita kenal? Cari (Ketua RT) saja meski kita kenal. Ini sekarang, kalau gue taruh si Mandra jadi RT, repot nih kampung. Karena apa? Mandra enggak kenal kampung ini,” ujar Rano. “Kita harus cari yang bakal memimpin kita, yang kenal. Setuju enggak? Sudah berapa lama nyak-nyak kenal saya?” tanya Rano. Namun, Rano tidak melanjutkan pernyataannya ini. Pasalnya, Pilkada 2024 belum memasuki masa kampanye. “Nah, artinya sekarang saya ditugaskan mendampingi Mas Pramono Anung. Di enggak ada yang kenal. Tapi, kalau soal menata pemerintah, Pramono Anung ini lebih hebat,” imbuh Rano. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.