Uskup Agung Jakarta Tak Mau Deklarasi Istiqlal Hanya Tersimpan di Laci, Ingin Gerakan Lanjutan Nasional 7 September 2024
8 Sep 2024 : 04.35
Views 1
Kompas.com Jenis Media: Nasional
Uskup Agung Jakarta Tak Mau Deklarasi Istiqlal Hanya Tersimpan di Laci, Ingin Gerakan Lanjutan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo tak ingin Deklarasi Istiqlal 2024 tidak ditindaklanjuti dengan gerakan kemanusiaan dan kerukunan antar umat beragama. Ia ingin, Deklarasi Istiqlal ditindaklanjuti oleh para tokoh agama agar keinginan dari deklarasi itu terwujud. “Harapannya deklarasi itu tidak hanya menjadi tulisan yang kemudian disimpan di laci, tetapi sekecil apa pun ada gerakan-gerakan lanjutan untuk mewujudkan cita-cita dalam deklarasi itu,” ujar Suharyo dalam konferensi pers di Gereja Katedral Jakarta, Sabtu ( 7/9/2024). Ia menyebutkan, Konferensi Waligereja Indonesai (KWI) mengusulkan tiga nilai yang juga diusung menjadi tema dalam kunjungan apostolik Paus Fransiskus. Ketiganya adalah keyakinan, persaudaraan, dan kasih sayang. “Tema itu bukan konsep yang dikarang di belakang meja. Tetapi itu adalah cermin dari dinamika gereja Katolik di Indonesia,” sebut dia. “Kalau saya perhatikan, apa pun yang diucapkan oleh Bapak Suci selama pertemuan-pertemuan adalah pendalaman tiga istilah itu,” sambungnya. Suharyo berharap, kedatangan Paus selama 4 hari kemarin bisa menginspirasi semua masyarakat Indonesia untuk terus membuka ruang dialog antar umat beragama. “Ini bagi saya adalah simbol yang sangat jelas menjadi pewarta-pewarta perdamaian. Harapannya menjadi pewarta-pewarta persaudaraan yang sejati,” imbuh dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
JAKARTA, KOMPAS.com - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo tak ingin Deklarasi Istiqlal 2024 tidak ditindaklanjuti dengan gerakan kemanusiaan dan kerukunan antar umat beragama. Ia ingin, Deklarasi Istiqlal ditindaklanjuti oleh para tokoh agama agar keinginan dari deklarasi itu terwujud. “Harapannya deklarasi itu tidak hanya menjadi tulisan yang kemudian disimpan di laci, tetapi sekecil apa pun ada gerakan-gerakan lanjutan untuk mewujudkan cita-cita dalam deklarasi itu,” ujar Suharyo dalam konferensi pers di Gereja Katedral Jakarta, Sabtu ( 7/9/2024). Ia menyebutkan, Konferensi Waligereja Indonesai (KWI) mengusulkan tiga nilai yang juga diusung menjadi tema dalam kunjungan apostolik Paus Fransiskus. Ketiganya adalah keyakinan, persaudaraan, dan kasih sayang. “Tema itu bukan konsep yang dikarang di belakang meja. Tetapi itu adalah cermin dari dinamika gereja Katolik di Indonesia,” sebut dia. “Kalau saya perhatikan, apa pun yang diucapkan oleh Bapak Suci selama pertemuan-pertemuan adalah pendalaman tiga istilah itu,” sambungnya. Suharyo berharap, kedatangan Paus selama 4 hari kemarin bisa menginspirasi semua masyarakat Indonesia untuk terus membuka ruang dialog antar umat beragama. “Ini bagi saya adalah simbol yang sangat jelas menjadi pewarta-pewarta perdamaian. Harapannya menjadi pewarta-pewarta persaudaraan yang sejati,” imbuh dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (86.5%)