Sentimen
Positif (100%)
7 Sep 2024 : 21.24
Informasi Tambahan

BUMN: PLN

PLN Jelaskan Jurus Transisi Energi Demi Mencapai Net Zero Emission

7 Sep 2024 : 21.24 Views 15

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di Jakarta Convention Center, pada Kamis (5/9/2024). Dalam acara tersebut, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN memaparkan komitmennya dalam transisi energi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 kepada para delegasi dunia yang hadir.

Dalam sambutannya, Jokowi menekankan pentingnya kolaborasi global dalam menghadapi perubahan iklim, terutama antara negara maju dan berkembang. Dia menyatakan bahwa pendekatan yang kolaboratif dan berperikemanusiaan diperlukan untuk memastikan transisi energi yang adil, tanpa membebani rakyat kecil.

"Untuk menyelesaikannya (transisi energi) butuh pendekatan yang kolaboratif, butuh pendekatan yang berperikemanusiaan, dan kolaborasi antara negara maju dan berkembang serta kemanusiaan agar prosesnya tidak mengorbankan kepentingan rakyat kecil," ucap Presiden dalam keterangan resmi, ditulis Sabtu (7/9/2024).

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN berkomitmen menjalankan transisi energi dengan berpegang pada trilema energi yakni keandalan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi. Sebagai tulang punggung transisi energi di tanah air, PLN berkomitmen mendukung pemerintah dalam mencapai NZE berdasarkan trilema energi.

"Kami tidak hanya berfokus pada penyediaan energi listrik semata, tetapi juga memastikan energi yang disalurkan aman, bersih, terjangkau, dan berkelanjutan," jelas Darmawan.

Dia juga menyampaikan, perubahan iklim merupakan permasalahan global. Untuk itu, dibutuhkan juga solusi secara global dalam bentuk kolaborasi, baik dalam strategi, inovasi teknologi, maupun investasi bersama.

"Dulu, PLN merupakan perusahaan yang tertutup. Saat ini, PLN merupakan perusahaan yang sangat terbuka dan kolaboratif. Kami siap dengan semua peluang kolaborasi," imbuhnya.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto menambahkan, PLN telah menyusun peta jalan transisi energi bersama dengan pemerintah dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang merupakan RUPTL terhijau sepanjang sejarah PLN dan Indonesia dengan komposisi pembangkit EBT sebesar 52%.

Tidak berhenti di situ, saat ini PLN tengah merancang kembali RUPTL yang sudah terhijau ini dengan transformasi agresif yang disebut Accelerated Renewable Energy Development (ARED).

"Hal ini menandai komitmen besar dalam transisi energi di sektor ketenagalistrikan Indonesia, di mana penambahan kapasitas pembangkit 75% berbasis pada energi baru terbarukan (EBT) dan 25% berbasis pada gas," jelas Wiluyo.

Wiluyo juga menekankan kembali bahwa kolaborasi global sangat krusial untuk memecahkan tantangan transisi energi seperti investasi, intermitensi listrik EBT, hingga kesenjangan antara lokasi sumber energi EBT di daerah terpencil dengan pusat permintaan listrik di perkotaan.

PLN telah menjalin kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai negara, dengan investor lokal dan internasional, dengan pengembang, penyuplai, dan vendor (terkait transisi energi).

"Kami telah mendiskusikan dengan mereka bagaimana menjalankan transisi energi secara smooth dan secepat mungkin," tutup Wiluyo.


(rah/rah)

Sentimen: positif (100%)