China Liburkan Sekolah-Batalkan Penerbangan untuk Antisipasi Topan Yagi
Detik.com Jenis Media: Internasional
Sejumlah kota di China bagian selatan meliburkan sekolah dan membatalkan beberapa penerbangan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi Topan Super Yagi yang dilaporkan menuju Pulau Hainan.
Dilansir AFP, Kamis (5/9/2024), sebelumnya Topan Yagi memicu banjir dan tanah longsor di Luzon, Filipina. Akibatnya, 13 orang tewas.
Topan tersebut meningkat menjadi topan super saat bergerak ke barat melintasi Laut China Selatan, kata kantor berita China, Xinhua. Topan itu membawa angin dengan kecepatan hingga 209 kilometer (130 mil) per jam saat menuju Hainan.
"Hainan meningkatkan tanggap darurat ke Yagi ke tingkat tertinggi pada pukul 11.30 Kamis, menurut otoritas manajemen bencana provinsi," kata Xinhua.
Topan diperkirakan akan melanda di Hainan pada Jumat (6/9) sore waktu setempat. Pekerjaan, sekolah dan layanan transportasi lokal di Hainan ditangguhkan mulai hari Kamis (5/9) siang.
Observatorium cuaca Hong Kong mengeluarkan peringatan topan tertinggi ketiga pada pukul 18.20 waktu setempat, sehingga membatasi operasional angkutan umum. Bursa saham kota tersebut menghentikan perdagangan setelah jam kerja karena peringatan topan tersebut
Sementara, 38 penerbangan dibatalkan di bandara Hong Kong. Sekolah dasar dan menengah akan tetap ditangguhkan pada hari Jumat (6/9), kata Biro Pendidikan.
"Angin kencang yang terkait dengan Yagi diperkirakan akan mempengaruhi sekitar Muara Sungai Mutiara malam ini dan besok pagi," katanya.
Setelah China bagian selatan, Yagi akan bergerak menuju Vietnam, dan menuju wilayah utara dan tengah utara di sekitar situs warisan UNESCO yang terkenal, Teluk Halong.
Pihak berwenang Vietnam mendesak sekitar 2.200 wisatawan di pulau-pulau pesisir untuk kembali ke daratan menjelang datangnya badai. Mereka memperingatkan hujan deras dapat menyebabkan banjir yang meluas di daerah pegunungan dan perkotaan, termasuk ibu kota Hanoi.
Badan meteorologi Vietnam mengeluarkan peringatan badai pada Kamis (5/9) pagi dan pemerintah mengerahkan lebih dari 2.700 personel militer untuk bersiaga. Provinsi-provinsi pesisir di Vietnam berencana melarang berlayar pada hari Jumat (6/9), sementara provinsi-provinsi pegunungan di Vietnam juga telah diperintahkan untuk menyiapkan kendaraan penyelamat.
(isa/haf)Sentimen: negatif (99.2%)