Pasuruan (beritajatim.com) – Fenomena dust devil atau angin berputar di kawasan lautan pasir di Gunung Bromo viral di sosial media instagram. Unggahan tersebut memperlihatkan angin berputar sempat membuat porak poranda sebagian pedagang yang ada di lokasi.

Terlihat sejumlah wisatawan dan penjual di wisata lautan pasir Gunung Bromo banyak yang menghindari lokasi kejadian. Setelah pusaran angin tersebut menghilang, tampak pula salah satu pedagang sedang membenarkan payung dagangannya yang rusak akibat terkena putaran angin tersebut.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Pasuruan, Suwarto mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hal yang biasa. Bahkan fenomena putaran angin tersebut menjadi hal yang wajar di wilayah yang memiliki kondisi suhu yang dingin.

“Kejadian tersebut biasa disebut dengan dust devil. Hal tersebut biasa terjadi di kondisi yang memiliki suhu dingin. Salah satunya di wilayah Gunung Bromo,” jelas Suwarto, Kamis (11/7/2024).

Suwarto juga menjelaskan bahwa dalam terbentuknya fenomena dust devil ini memiliki beberapa proses. Diantaranya yakni pertama yakni matahari memanaskan permukaan tanah, sehingga udara panas naik membentuk tekanan rendah.

Kemudian udara yang dingin disekitarnya masuk dalam tekanan rendah dan membuat pusaran angin yang semakin menjulang naik dan bertambah kecepatan. pusaran angin ini semakin kokoh dan menyedot pasir dan debu disekitarnya.

“Dust devil ini berangsur hilang karena bertemu udara yang lebih dingin di lingkungan sekitarnya,” tutupnya. (ada/but)