Gresik (beritajatim.com)- Pabrik kasur busa di Desa Gadung, Kecamatan Driyorejo, dilalap api. Akibat kejadian tersebut, kerugian mencapai miliaran rupiah.

Kejadian ini diketahui salah satu karyawan yang sedang bekerja di ruang produksi. Dalam hitungan detik muncul titik api yang selanjutnya terus berkobar.

Api yang terus mengeluarkan asap tebal membuat karyawan berusaha memadamkan api. Namun, di ruang produksi banyak bahan baku yang mudah terbakar, sehingga api justru membesar. Karyawan pun panik. Mereka kemudian melapor ke posko Damkarla Gresik.

“Karena kewalahan kami akhirnya melaporkan kejadian ini ke posko Damkarla. Kami khawatir api semakin membesar,” ujar salah satu saksi mata Dias, Kamis (11/7/2024).

Petugas piket Damkarla Gresik Sulyono yang menerima laporan langsung berangkat ke lokasi kejadian. “Untuk memadamkan api, kami mengerahkan 5 personel serta 3 unit mobil damkar dari Pemkab Gresik, Pemkot Surabaya dan PT Agrindo,” ungkapnya.

Ia menambahkan, butuh waktu 2 jam memadamkan kebakaran yang melanda industri kasur busa. Ini disebabkan banyaknya bahan baku yang mudah terbakar serta tiupan angin yang cukup kencang.

“Setelah berjibaku cukup lama kobaran api yang melalap industri kasur busa itu bisa dipadamkan meski kerugian material cukup besar,” imbuhnya. [dny/suf]