Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Surabaya, Jember
Tokoh Terkait
Survei Indikator Politik: Gus Fawait Lampaui Petahana
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Surabaya (beritajatim.com) – Indikator Politik Indonesia belum lama ini telah melakukan survei di Jember, Jawa Timur. Survei yang berlangsung pada periode 22-30 April 2024 tersebut untuk memotret peluang dari nama-nama bakal calon bupati yang mulai beredar di ruangan publik dan menjadi perbincangan warga di Jember menjelang Pilkada 2024.
Populasi survei ini adalah seluruh warga Negara Indonesia di Jember yang telah memiliki hak pilih pada pemilihan kepala daerah tahun 2024, yaitu mereka yang telah berumur 17 tahun ke atas atau mereka yang telah menikah ketika survei dilakukan.
Bawono Kumoro, Peneliti Indikator Politik Indonesia dalam rilisnya kepada media, Sabtu (18/5/2024) mengatakan, dalam survei ini jumlah sampel 800 responden, penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 800 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ±3,5 persen pada tinggkat kepercayaan 95 persen.
“Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kendali kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali kualitas ini tidak ditemukan kesalahan berarti,” katanya.
Dalam evaluasi terhadap kinerja bupati petahana, survei Indikator Politik Indonesia menemukan 72,5 persen menyatakan sangat puas atau cukup puas. Kemudian, 21,2 persen menyatakan kurang puas atau tidak puas sama sekali. Responden tidak tahu atau tidak jawab sebesar 6,3 persen. Temuan tidak jauh berbeda juga dalam evaluasi terhadap kinerja wakil bupati petahana.
Survei Indikator Politik Indonesia mendapati 67,0 persen menyatakan sangat puas atau cukup puas. Lalu, 18,4 persen menyatakan kurang puas atau tidak puas sama sekali. Responden tidak tahu atau tidak jawab sebesar 14,6 persen.
Menurut dia, ada empat masalah besar menurut warga Jember mendesak untuk diselesaikan. Harga kebutuhan pokok mahal menjadi masalah mendesak terbesar menurut 37,8 persen warga Jember. Disusul secara berturut-turut dengan harga pupuk mahal (26,7 persen), kondisi jalan rusak (10,4 persen), dan susah mencari lapangan pekerjaan (8,8 persen).
Pada bagian politik elektoral, survei Indikator Politik Indonesia kali ini menemukan dalam simulasi tertutup 10 nama bakal calon bupati, elektabilitas tertinggi diperoleh Muhammad Fawait (Gus Fawait) dengan elektabilitas 36,5 persen. Disusul secara berturut-turut di posisi kedua dan ketiga oleh Hendy Siswanto (33,8 persen) dan Faida (19,3 persen). Sementara itu, tujuh lain masih memiliki elektabilitas kurang dari tiga persen. Responden tidak tahu atau tidak jawab (TT/TJ) sebesar 5,4 persen.
Kemudian, simulasi delapan nama, elektabilitas Gus Fawait juga masih berada di posisi puncak dengan keunggulan tipis atas petahana Hendy Siswanto. Dalam simulasi delapan nama ini, Gus Fawait memeroleh elektabilitas 36,2 persen. Disusul berturut-turut di posisi kedua dan ketiga oleh Hendy Siswanto (34,4 persen) dan Faida (20,8 persen).
Nama-nama lain masih memiliki elektabilitas kurang dari dua persen. Responden TT/TJ sebesar 5,2 persen.
Kemudian, saat dilakukan pengerucutan tiga nama bakal calon bupati, yaitu Faida, Hendy Siswanto, dan Muhammad Fawait juga kembali terjadi persaingan sengit elektabilitas antara Muhammad Fawait dan petahana Hendy Siswanto.
Gus Fawait masih tetap unggul di posisi pertama dengan elektabilitas 38,8 persen dengan ditempel ketat oleh Hendy Siswanto di posisi kedua dengan raihan elektabilitas 33,9 persen. Ada pun tingkat elektabilitas mantan bupati Faida 21,6 persen. Responden TT/TJ sebesar 5,7 persen.
Sementara itu, saat dilakukan simulasi head to head antara Hendy Siswanto dan Muhammad Fawait diperoleh temuan elektabilitas kedua nama itu mengalami lonjakan signifikan. Eleketabilitas Gus Fawait (49,3 persen) masih tetap unggul atas hendy Siswanto (42,9 persen). Responden TT/TJ sebesar 7,8 persen.
Pun dalam simulasi head to head antara Faida dan Muhammad Fawait. Elektabilitas 57,2 persen dan elektabilitas Faida 30,2 persen. Responden TT/TJ sebesar 12,5 persen. [tok/beq]
Sentimen: positif (66.3%)