Pasuruan (beritajatim.com) – Petugas gabungan Satpol PP melakukan inspeksi mendadak (sidak) di dua toko kelontong di Kecamatan Wonorejo. Operasi yang dimulai pukul 11.00 WIB ini berhasil mengamankan total 266 bungkus rokok ilegal, atau setara dengan 5.320 batang.

Rokok-rokok ilegal tersebut ditemukan di dua toko yang berbeda. Di Desa Wonorejo, petugas menemukan 17 bungkus rokok ilegal dengan merek Neo Bold, Extra Bold, dan Liox Bold. Sedangkan di Desa Pakijangan, ditemukan 249 bungkus rokok ilegal dengan merek yang sama.

Pemilik toko mengaku mendapatkan pasokan rokok ilegal tersebut dari sales yang menitipkan barang dari luar daerah. Mereka juga mengaku tidak mengetahui bahwa rokok-rokok tersebut ilegal. “Setelah kami telusuri, produksinya di Sidoarjo,” kata Kasatpol PP Kabupaten Pasuruan, Nurul Huda, didampingi Kasi Lidik Muarif.

Petugas gabungan mendapati beberapa pelanggaran dalam operasi ini, diantaranyanyakni pita cukai yang salah peruntukannya. Dimana pita cukai yang harusnya diperuntukan untuk 12 batang namun diisi rokok 20 batang. “Operasi ini merupakan hasil temuan di lapangan saat tim melakukan pengumpulan informasi,” jelas Nurul.

Seluruh barang bukti rokok ilegal yang diamankan langsung dibawa ke Kantor Bea Cukai Pasuruan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Petugas Bea Cukai juga akan mendalami asal-usul rokok ilegal tersebut dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat. “Pemeriksaan dan pengembangan selanjutnya menjadi ranah Bea Cukai,” kata Nurul.

Operasi ini menjadi pengingat bahwa peredaran rokok ilegal masih menjadi masalah serius di Kabupaten Pasuruan. Diperlukan kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat, untuk memberantas peredaran rokok ilegal demi melindungi kesehatan masyarakat dan meningkatkan penerimaan negara dari cukai. (ada/kun)