Blitar (beritajatim.com) – Blitar Ethnic Nasional (BEN) Carnival ketiga resmi digelar di oleh Pemerintah Kota Blitar. Pagelaran seni dan budaya ini pun dibuat semeriah mungkin oleh Pemerintah Kota Blitar.

Bahkan pada tahun ini, Pemkot Blitar menambah anggaran untuk acara BEN Carnival. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Blitar, Edi Wasono anggaran untuk BEN Carnival ini lebih dari Rp200 juta.

Keseriusan Pemkot Blitar untuk membuat agenda tahunan ini lebih meriah juga terlihat dengan menghadirkan artis papan atas Indonesia, Aurelia Moeremans. Kebudayaan yang ditampilkan di acara BEN Carnival ini pun diambil dari 4 benua, baik dari Asia, Eropa, Afrika hingga Amerika.

Namun kemeriahan BEN Carnival ke 3 ini tercoreng dengan kabel listrik dan internet yang semrawut. Pandangan penonton pun terganggu dengan adanya kabel listrik dan internet semrawut di atas panggung penampilan.

“Iya sayangnya banyak kabel di atas panggung, kalau di foto jadi tidak estetik, seharusnya kan bisa dirapikan,” kata Ima, pengunjung BEN Carnival ke 3, Sabtu (13/7/2024).

Kondisi itu pun membuat para wisatawan yang sengaja datang ke acara BEN Carnival kecewa. Warga berharap ada perubahan terkait hal itu.

“Kegiatan ini kan sudah tiga kali diadakan ya, tapi tetap sama saya pikir ada perubahan signifikan ternyata ya begitu-begitu saja,” imbuhnya.

Suasana BEN Carnival ketiga ini juga kurang meriah jika dibandingkan sebelumnya. Padahal ekspektasi masyarakat terhadap kegiatan ini cukup tinggi.

Namun bagi sebagian masyarakat BEN Carnival pada tahun ini masih dikonsep sama seperti tahun lalu. Sehingga mematahkan ekspektasi tinggi masyarakat.

“Tahu gini saya lihat dari streaming saja, tidak usah panas-panasan,” pungkasnya.

Hal serupa juga diungkapkan penonton lain, Yandi. Menurutnya perlu ada sentuhan lebih agar agenda tahunan ini tetap diminati warga.

“Iya kayak kabel itu kan seharusnya dirapikan agar tidak mengganggu estetika, bagus sih sudah menghadirkan artis tapi tetep perlu ada sentuhan lebih,” ungkapnya.

Di luar acara BEN Carnival, keberadaan kabel semrawut juga mengganggu pemandangan Kota Blitar. Sudah seharusnya ada penataan lebih terkait kabel listrik dan internet. [owi/beq]