Jakarta, CNBC Indonesia - Badai PHK masih terus menerjang di berbagai industri. Raksasa telekomunikasi asal Swedia, Telia, mengatakan akan memangkas 3.000 pekerjaan untuk mengamankan kas tahunan perusahaan hingga US$ 250 juta atau setara Rp 3,8 triliun.

Perusahaan menjelaskan PHK merupakan bagian dari perombakan organisasi yang memungkinkan Telia mampu membagikan dividen ke investor.

CEO Patrik Hofbauer mengatakan perubahan ini tak hanya akan menyederhanakan struktur organisasi Telia dan membuat pengambilan keputusan lebih cepat, tetapi juga mampu menggenjot perusahaan untuk mengembangkan bisnis ke depan.

"Membantu kami mengembangkan bisnis dan menghasilkan cukup uang sehingga kami dapat melakukan investasi yang diperlukan dan menutupi kebutuhan kami," kata dia.

"Karena kami tetap berkomitmen pada kebijakan dividen kami," ia menambahkan.

Pemangkasan sekitar 3.000 orang di Telia setara dengan 15% dari total pekerjanya.

Hampir setengah karyawan yang terdampak dikatakan berada di Swedia. Sisanya juga ada di Estonia, Finlandia, Lithuania, dan Norwegia.

Meski PHK mampu membuat perusahaan menghemat US$ 250 juta, tetapi restrukturisasi dikatakan bisa memakan biaya US$ 135 juta pada semester kedua 2024.

Pada tahun lalu, Telia mengumumkan profit sekitar US$ 87 juta dan pendapatan lebih tinggi US$ 8,5 miliar.

(fab/fab)