Crazy Rich Inggris Meninggal Tenggelam Masih Ditagih Utang Segini
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Mendiang Mike Lynch digugat ke pengadilan Inggris oleh perusahaan edge-to-cloud Hewlett Packard Enterprise. Tuntutan ini berselang beberapa minggu saja sejak dia meninggal pada 19 Agustus 2024 lalu.
Tuntutan itu terkait pembelian Autonomy yang juga didirikan Lynch pada tahun 2011. Saat itu, HPE membeli dengan harga US$11,1 miliar (Rp 171,8 triliun).
Lynch dituding melakukan rekayasa pada HPE. Sebab nilai perusahaan lebih rendah dari yang dibeli.
Atas penipuan tersebut, perusahaan mengklaim mengalami kerugian. Tercatat HPE merugi hingga lebih dari US$4 miliar (Rp 61,9 triliun).
"HPE akan mengikuti proses hukum hingga tuntas," kata perusahaan, dikutip dari Qz, Rabu (4/9/2024).
Perusahaan pernah menggugat Lynch pada 2022. Saat itu HPE berhasil menang pada kasus perdata, namun jumlah ganti rugi yang harus dibayar perusahaan juga belum ditentukan.
Tuntutan bukan hanya dilakukan pada pengadilan Inggris, namun juga digugat di Amerika Serikat (AS). Tetapi Lynch diputus tidak bersalah pada bulan Juni lalu.
Untuk merayakan pembebasannya, Lynch bersama beberapa orang pergi dengan kapal pesiar di lepas pantai Sisilia. Namun di sanalah tempat dia meninggal, setelah kapal dihantam badai dan tenggelam.
Lynch meninggal bersama enam orang lainnya, salah satunya putri Lynch juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Sementara itu, 15 orang dilaporkan selamat.
Kendati demikian, HPE dikabarkan masih akan terus meneruskan tuntutan hukum atas Lynch.
(fab/fab)
Sentimen: negatif (97.7%)