Sentimen
Negatif (100%)
2 Sep 2024 : 10.45
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait

Teori Human Error di Balik Kapal Mewah Tenggelam Tewaskan 7 Orang

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

2 Sep 2024 : 10.45
Jakarta -

Kapal pesiar mewah Bayesian yang tenggelam di lepas pantai Sisilia, menewaskan bos teknologi Inggris Mike Lynch dan enam orang lainnya, hanya bisa tenggelam karena kesalahan manusia. Demikian diklaim oleh CEO perusahaan yang memiliki pabrik pembuat kapal tersebut.

Diperkirakan Bayesian diterpa downburst, angin kencang terkait badai, memicunya tenggelam di hitungan menit. "Pikiran pertama saat saya baca berita tenggelamnya kapal itu adalah masalah terkait pengelolaan kapal atau lambung kapal mungkin telah menghantam batu," kata Giovanni Costantino, CEO Italian Sea Group, pemilik produsen Bayesian, Perini Navi.

"Namun, ketika penumpang menyatakan mereka tak mendengar suara keras di atas kapal, saya menyadari kapal pesiar itu kemasukan air karena palka dibiarkan terbuka. Kalau tidak, Bayesian takkan tenggelam," tambahnya, dikutip detikINET dari Guardian.

Jaksa penuntut Italia telah memeriksa tiga anggota awak kapal dalam penyelidikan atas tuduhan pembunuhan tak disengaja, termasuk kapten James Cutfield dari Selandia Baru. Bayesian dibuat Perini tahun 2008, dan diberi nama Salute. Lynch membelinya tahun 2014 dan mengubah namanya jadi Bayesian.

Perini Navi didirikan tahun 1983, dan bangkrut Februari 2021. Bulan Desember tahun yang sama, Italian Sea Group mengakuisisinya. Perusahaan Costantino tak bertanggung jawab atas kapal buatan Perini Navi sebelum diakuisisi, termasuk Bayesian. Meski demikian, ia memiliki rasa tanggung jawab untuk membela merek Perini.

"Tujuh orang meninggal di atas kapal dengan merek kami, itu sebabnya saya ingin bicara, sebagai bentuk hormat dan kedekatan dengan keluarga yang kehilangan saudara dan teman. Saya bayangkan awak kapal melalui momen terburuk dalam hidup. Namun, ada sesuatu dalam cara mereka menangani situasi tersebut yang tak berhasil. Terjadi serangkaian kesalahan manusia," katanya.

"Angin kencang tiba pukul 03.50 dini hari. Sampai saat itu, Bayesian masih berlabuh. Dari pukul 03.50 hingga 04.03, kapal bergerak karena terseret angin, miring ke samping tempat terdapat palka yang mengarah ke garasi. Di garasi, ada pintu lain mengarah ke ruang mesin. Jika pintu itu terbuka, berarti air juga memasuki ruang mesin, menyebabkan tenggelamnya kapal tak terelakkan," demikian teorinya.

Costantino mengatakan kapal seperti Bayesian mampu mengapung meskipun satu kompartemen terendam banjir. Costantino juga menyebut Sir Robert Baden Powell, kapal layar berbendera Belanda yang dibuat tahun 1957 dan terletak sekitar 150 meter dari Bayesian, tak mengalami kerusakan.

"Kapal dari tahun-tahun itu tak mungkin punya teknologi seperti Bayesian. Namun, kapal itu tak rusak. Awak kapal mempersiapkannya dengan baik menghadapi badai. Mereka bahkan berhasil memberi bantuan pada Bayesian," tuturnya.


(fyk/fyk)

Sentimen: negatif (100%)