Sentimen
Positif (99%)
1 Sep 2024 : 11.00
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Institusi: UGM

Kab/Kota: Palmerah

Tokoh Terkait
Paus Yohanes Paulus II

Paus Yohanes Paulus II

Ignatius Kardinal Suharyo

Ignatius Kardinal Suharyo

Paus Fransiskus Menghargai dan Menghormati Pancasila

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

1 Sep 2024 : 11.00

Jakarta, Beritasatu.com- Rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3- 6 September 2024 menggugah antusiasme berbagai kalangan untuk mengenal Pemimpin Tertinggi Umat Katolik tersebut. Pemahaman sisi lain Paus Fransiskus itu diungkapkan Michael Trias Kuncahyono, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Takhta Suci (Vatikan).

Bersama Penerbit Palmerah Syndicate di Menara Kompas Jakarta, Kamis (29/8/2024), dubes yang akrab disapa Trias ini menggelar bedah buku Francis, Pope For The People.  

“Saya tidak berani menyatakan telah menuliskan biografinya. Tidak! Karena itu tidak mungkin,” ujar Trias yang pernah menjadi wartawan Harian Kompas ini.  

Trias berpendapat, menulis biografi seorang tokoh besar seperti Paus Fransiskus butuh waktu yang sangat lama dan intensitas pertemuan yang sangat tinggi dengan sang tokoh. Buku berjudul Francis, Pope For The People ini merupakan satu pemahaman penulis terhadap sosok Paus Fransiskus. Trias memang pernah berjumpa beberapa kali, dan sempat berdiskusi dengannya.

Dalam Francis, Pope For The People, Paus Fransiskus digambarkan sebagai orang yang sederhana. Dia menolak menetap di Istana Kepausan, dan memilih tinggal di kamar sederhana di apartemen. Paus Fransiskus kerap berbicara bebas, spontan, memiliki selera humor, dan kerendahan hati.

“Ia (Paus Fransiskus) memiliki an authentic faith,” ungkap Trias yang juga pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Takhta Suci (Vatikan) Michael Trias Kuncahyono saat memberikan pengantar pada bedah buku Francis, Pope For The People. - (DOK/Istimewa)

Keinginan mendalam Paus Fransiskus mengubah dunia, menyebarkan nilai-nilai, dan meninggalkan dunia yang lebih baik daripada yang orang temukan, menjadi ancaman bagi mereka yang ingin mempertahankan status quo.

Namun, itulah yang disukai orang-orang tentang Paus.

Dalam kata pengantar di buku setebal 340 halaman ini, Ignatius Kardinal Suharyo menyatakan, alangkah baiknya bila gagasan dan pemikiran Paus Fransiskus dipelajari, dipahami, dan dicari jalan untuk mewujudkannya. Pemikiran itu antara lain, tentang tanggung jawab merawat alam, dan agar semua manusia memandang sesamanya sebagai saudara dan saudari.

“Jadi bukan hanya kunjungan Paus Fransiskus yang diusahakan, tetapi juga bagaimana mempelajari, memahami, dan berupaya mewujudkannya,” tambah Kardinal Suharyo.

Paus yang berasal dari Argentina ini telah mengubah cara pandang orang terhadap Gereja dan dunia. Kardinal Jorge Mario Bergoglio, sejak awal terpilih menjadi Paus Fransiskus (2013) memilih jalan perubahan.  

“Misi Paus Fransiskus sederhana, menyebarkan pesan Injil tentang keselamatan,” tulis Trias.

Paus Fransiskus kurang fokus pada dogma dan hierarki Gereja, namun percaya pada sentuhan pribadi. Paus Fransiskus berharap dapat menumbuhkan paroki dan komunitas yang lebih sehat dengan fokus pada pribadi.

Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, buku Francis, Pope For The People bukan hanya memberi pengetahuan sosok Paus sebagai pemimpin umat Katolik sedunia, tetapi juga memberikan inside story di balik layar tentang kepausan.

“Dia (Paus Fransiskus), bukan tokoh politik, tapi tokoh moral,” tambah Trias, yang menyebut Paus Fransiskus selalu menyuarakan perdamaian dan selalu mendoakan wilayah-wilayah yang mengalami konflik.

Menurut Trias, Paus Fransiskus juga sangat menghargai Pancasila yang menjunjung tinggi ketuhanan yang maha esa, mengakui kemanusiaan, berjuang untuk keadilan sosial serta bermusyawarah.

“Itu (Pancasila) sangat dihormati Paus (Fransiskus),” tambahnya.

Trias menilai hubungan Indonesia dan Vatikan semakin baik, apalagi Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia.

Lebih jauh, Trias mengatakan Vatikan sudah menjalin hubungan diplomatik dengan 184 negara. Meskipun demikian, tidak semua negara tersebut dikunjungi oleh Paus, termasuk juga Argentina, yang merupakan negara kelahiran Paus Fransiskus.

Buku Francis, Pope For The People adalah satu dari sejumlah buku yang telah ditulis oleh Michael Trias Kuncahyono. Karya alumnus FISIP UGM antara lain, Paus Yohanes Paulus II Musafir dari Polandia; Jerusalem: Kesucian, Konflik, dan Pengabdian; Pilgrim; Jalur Gaza: Tanah Terjanji, Intifadah, Pembersihan Etnis; Tahrir Square: Jantung Revolusi Mesir; Bulan Sabit di Atas Bagdad; Kredensial, Kisah tentang Manusia dan Peradaban; Kredensial#2: dan Kearifan di Masa Pageblug.

Sentimen: positif (99.8%)