Sentimen
Negatif (99%)
1 Sep 2024 : 09.17
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Denpasar, Badung

Tokoh Terkait

Hampir Sebulan, Kasus Kematian Mantan Bupati Jembrana Mulai Temui Titik Terang Denpasar 1 September 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

1 Sep 2024 : 09.17
Hampir Sebulan, Kasus Kematian Mantan Bupati Jembrana Mulai Temui Titik Terang Editor KOMPAS.com - Titik terang sedikit demi sedikit mulai terlihat dari kasus kematian mantan Bupati Jembrana , Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya, Sri Wulan Trisna (64). Kasus ini bergulir hampir satu bulan sejak jasad korban ditemukan di rumahnya, Jalan Gurita IV, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada 8 Agustus 2024. Berdasarkan pemeriksaan forensik, korban diduga sudah meninggal sekitar 72 sampai 96 jam sebelum ditemukan. Kabar terbaru dari kasus ini, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, korban diduga meninggal secara tak wajar atau bukan karena sakit. "Sementara dua korban meninggal yang ditemukan dan diperiksa meninggal bukan meninggal wajar, sekarang lagi didalami akibat meninggalnya apa, kenapa dikatakan meninggal tidak wajar, dan penyebabnya apa sedang didalami," ujarnya, Jumat (30/8/2024) di Denpasar, dilansir dari Tribun Bali. Oleh karena itu, petugas sedang menyelidiki penyebab ketidakwajaran itu. "Apakah ada pelaku atau tidak, itu bagian penyelidikan," ucapnya.
Di samping itu, Jansen juga membeberkan hasil uji toksikologi Laboratorium Forensik Polda Bali terhadap sejumlah cairan yang disita dari rumah korban. "Sementara cairan itu yang sudah dipelajari, belum ada kaitan dengan kematiannya. Nama jelas cairan itu nanti akan disampaikan," ungkapnya. Cairan tersebut ditemukan ketika polisi melakukan olah tempat kejadian perkara. Cairan itu lantas dibawa ke lab untuk diuji apakah di dalamnya terkandung bahan kimia atau tidak. Selain itu, untuk mengungkap kasus ini, polisi sudah menganalisis rekaman kamera pemantau di sekitar rumah korban. Polisi juga telah memeriksa 26 saksi, baik keluarga maupun tetangga. Jansen membantah bahwa kepolisian bergerak lambat dalam menguak kasus tewasnya mantan Bupati Jembrana dan istri. Ia mengungkapkan, polisi butuh waktu agar tidak salah menyimpulkan penyebab kematian korban. "Bukan lambat, jadi teman-teman di Polresta sedang mendalami, sedang di- cross check hasil dari laboratorium forensik maupun dari kedokteran forensik. Nanti dipelajari kembali, dievaluasi kembali, sambil menentukan kesimpulan penyebab kematian," tuturnya.   Sementara itu, keluarga korban meminta kepolisian agar mengusut kasus ini secara tuntas. "Intinya kami dari pihak keluarga sudah mengikhlaskan, merelakan kepergian beliau, walaupun dengan cara yang menurut kami kurang wajar," kata adik Bagus Ardana, Ida Bagus Lilik Sudirga, di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (15/8/2024). Keluarga berharap agar pengusutan kasus bisa dilakukan dengan transparan. "Kami segenap keluarga besar mengharapkan supaya proses ini dibuka selebar-lebarnya oleh kepolisian, dan setelah itu mudah-mudahan tidak ada kesalahan," imbuhnya. Untuk diketahui, Ida Bagus Ardana menjabat sebagai bupati Jembrana selama dua periode, yaitu pada 1980-1985 dan 1985-1990. Jenazah Ida Bagus Ardana dan istri, Sri Wulan Trisna, dikremasi di Krematorium Kerta Semadi di Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis (15/8/2024) pukul 10.30 Wita. Pasangan suami istri tersebut ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di rumahnya pada 8 Agustus 2024. Jasad Ida Bagus Ardana tergeletak di dekat pintu dapur, sedangkan jenazah Sri Wulan Trisna berada di atas kasur kamar. Sumber: Kompas.com (Penulis: Yohanes Valdi Seriang Ginta | Editor: Dita Angga Rusiana) Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul BREAKING NEWS: Kabid Humas Polda Bali Ungkap Mantan Bupati Jembrana dan Istri Meninggal Tidak Wajar Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.2%)