Begini Jurus Jitu Memasarkan Produk UMKM Secara Digital
Detik.com Jenis Media: Tekno
Sekarang para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) wajib melek digital. Hal ini mengingat kecanggihan teknologi bisa membuat usaha yang dijalankan berkembang dan informasinya tersebar lebih luas.
Artinya, promosinya bisa menjangkau lebih banyak calon pembeli, karena peluang itu terjadi memang sangat tinggi. Jadi tidak melulu di sekitar rumah atau sekolah saja, tapi penyebaran informasi kulakan mencakup seluruh wilayah di Indonesia.
Namun sebelum memutuskan beralih dari strategi offline ke online, tentunya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setidaknya dua pertanyaan ini bisa terjawab, yakni bagaimana cara memasarkan produk secara digital, dan apa langkah yang sebaiknya dilakukan ketika akan membuat konten promosinya?
Cara Memasarkan Produk Secara DigitalMuh. Syahar.s, Instruktur DEA dari Praktisi Object Media Digitama. Foto: (Chelsea Olivia/detikcom)Belum lama ini detikcom terbang dari Jakarta menuju salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Di sini ada sebuah acara menarik bernama Digital Entrepreneurship Academy (DEA).
Bagi yang belum tau, DEA merupakan pelatihan untuk para pelaku UMKM, agar mereka bisa go digital dan go global. Pelatihan ini hadir di Pangkep, hasil kerja sama antara BBPSDMP Kominfo Makassar, Bakti Kominfo, Bea Cukai Makassar, dan Pemda.
Acaranya digelar selama dua hari, dari tanggal 28-29 November di Gedung Serbaguna Dewakang, Kabupaten Pangkep. Nah kerennya, peserta yang berpartisipasi mendapatkan beragam materi ciamik, mulai dari dasar hingga lanjutan.
Salah satu materinya ialah membuat konten promosi digital. Nah kebetulan detikcom sudah berbincang dengan instrukturnya, untuk menjelaskan terkait pelajaran tersebut.
Muh. Syahar.s, Instruktur DEA dari Praktisi Object Media Digitama, memaparkan terlebih dahulu soal cara memasarkan produk secara digital, sebelum akhirnya masuk ke cara membuat konten promosinya.
Ia mengatakan, para pelaku UMKM harus melek digital dan setidaknya saat ini sudah paham menggunakan media sosial. Lalu memahami karakteristik dari masing-masing platform.
"Misalnya, platform Instagram. Instagram identik dengan karakteristik foto-foto yang eye catching. Jadi hubungannya untuk pelaku UMKM, bagaimana menampilkan produknya dengan penampilan yang menarik," Kata Syahar.
Jadi dari penjelasan Syahar, memasarkan produk UMKM secara digital bisa melalui media sosial. Tapi, lanjutnya, mereka harus punya beberapa skill.
"Di sini saya membagi dua, ada hard skill dan soft skill," tambahnya.
Dirinya pun meneruskan, soft skill yang dimaksud adalah pelaku UMKM mampu mengetahui strategi-strategi publikasi di media sosial. Ia memberi contoh seperti waktu terbaik untuk posting, supaya dapat menjangkau lebih banyak orang.
Kemudian untuk hard skill, minimal pelaku UMKM ini mengetahui teknik-teknik pengambilan gambar, penempatan kamera, dan lain-lain. Ia mengingatkan, karena ini fokusnya ke UMKM, maka alat-alatnya seadanya seperti smartphone.
Muh. Syahar.s, Instruktur DEA dari Praktisi Object Media Digitama. Foto: (Chelsea Olivia/detikcom)Memasarkan produk UMKM di media sosial nggak bisa asal posting gitu aja. Ada juga faktor penting yang harus diperhatikan. Kalau kata Syahar, setidaknya ada lima poin.
"Pertama harus menentukan ide kontennya, kemudian bagaimana merancang produksi kontennya, kemudian bagaimana memproduksi kontennya itu sendiri, melakukan tahapan evaluasi, dan strategi publikasi di social media," ungkapnya.
Nah secara teknis, minimal punya smartphone untuk device-nya. Lalu kalau secara urutan, Syahar mengatakan, yang pertama mempersiapkan produknya dulu.
Menurutnya, saat foto porduk, orang-orang bisa memanfaatkan alat-alat sederhana yang ada di sekitar kita. Misalnya menggunakan karton sebagai background-nya, memanfaatkan cahaya alami dari sinar matahari untuk pencahayaan.
Selanjutnya masuk ke tahapan editing. Syahar mengingatkan, para pelaku UMKM bisa menggunakan aplikasi digital gratis, seperti Canva dan Capcut.
"Nah di tahapan evaluasi, kita evaluasi ini poin yang sebelumnya tadi, apakah sudah layak di publish atau belum. Kalau sudah layak dipublish, saatnya kita untuk melakukan strategi publikasi di social media," ujar Syahar.
Syahar bilang, kalau strategi publikasi di social media ini tidak kalah penting. Di sini kita tentunya akan melakukan sentuhan terakhirnya.
"Bagaimana agar konten yang kita buat ini bisa kita sajikan, bisa diterima di masyarakat, pesannya bisa sampai, disajikan dengan visual yang menarik tentunya. Mungkin seperti itu tahapan-tahapan bagaimana kita memproduksi suatu konten khususnya untuk pelaku umkm," pungkasnya.
Simak tulisan menarik lain soal Pangkep di tapalbatas.detik.com.
Simak Video "Pelatihan DEA: Digitalisasi UMKM di Kabupaten Pangkep"
[Gambas:Video 20detik]
(hps/rns)
Sentimen: positif (96.8%)