Google Gemini Bisa Bikin Biografi Pengguna dari Data di HP
Detik.com Jenis Media: Tekno
Sebuah tim di Google mengajukan proyek untuk membuat fitur yang memanfaatkan teknologi AI. Yaitu mengisahkan kehidupan pengguna menggunakan berbagai data yang ada di dalam HP, seperti foto, hasil pencarian, dan lain sebagainya.
Proyek ini dinamai Project Ellmann, yang mengacu pada seorang penulis biografi bernama Richard David Ellmann. Fitur yang diajukan ini memanfaatkan large language model (LLM) seperti yang ada di Gemini -- model AI Google terbaru.
Teknologinya akan mengumpulkan berbagai data dari HP seperti menemukan pola dalam foto pengguna, hasil pencarian, dan membuat chatbot yang bisa menjawab pertanyaan yang sebelumnya tak mungkin bisa dijawab oleh AI, setidaknya itulah yang dideskripsikan tim tersebut dalam presentasi mereka yang dilihat oleh CNBC, Senin (11/12/2023).
Dalam presentasi tersebut disebutkan kalau Project Ellmann ini ditujukan untuk menjadi "Your Life Story Teller".
Belum jelas data foto dari mana yang akan dipakai dalam proyek tersebut. Bisa saja fiturnya nanti dibenamkan ke dalam Photos, atau produk Google lainnya. Namun yang jelas sampai saat ini Photos sudah menyimpan lebih dari 4 triliun foto dan video dari 4 triliun pengguna.
Project Ellmann hanya satu dari banyak cara yang diajukan Google untuk memanfaatkan kecerdasan buatan. Terutama setelah mereka meluncurkan model AI terbarunya yang paling canggih, yaitu Gemini, yang dalam beberapa pengujian bisa melampaui kemampuan GPT-4 besutan OpenAI.
Google berencana melisensi Gemini untuk berbagai jenis konsumennya, seperti lewat Google Cloud, agar bisa dipakai sesuai kebutuhan pengguna. Salah satu keunggulan utama Gemini adalah kemampuannya untuk memproses dan memahami informasi di luar teks, seperti foto, video, dan audio.
Menurut tim yang mengajukan Project Ellmann, mereka menghabiskan waktu beberapa bulan terakhir untuk menentukan bahwa LLM adalah teknologi yang tepat untuk menceritakan kisah seseorang dari sudut pandang orang ketiga.
Ellmann bisa menentukan konteks menggunakan biografi, momen yang pernah terjadi, dan lainnya untuk mendeskripsikan foto. Bukan sekedar menilai foto dari pixel, label, dan metadata-nya. Fitur ini bisa mengidentifikasi momen seperti momen masa kuliah, momen menjadi orang tua, ataupun ataupun momen saat pengguna tinggal di daerah tertentu.
"Kami tak bisa menjawab pertanyaan susah atau menceritakan kisah bagus tanpa sudut pandang bird-eye terhadap kehidupan anda," tulis tim tersebut dalam deskripsi presentasinya.
"Google Photos selalu menggunakan AI untuk membantu pengguna mencari foto dan video mereka, dan kami sangat senang melihat potensi LLM untuk membuka pengalaman lain yang lebih membantu," tulis juru bicara Google dalam pernyataannya.
Namun pihak Google tak menampik fakta bahwa proyek ini masih ada pada tahap awal, dan membutuhkan waktu untuk menentukan apakah proyek ini akan diterapkan ke publik atau tidak.
"Seperti biasa, saat kami memutuskan untuk menggelar fitur baru, kami akan menggunakan waktu yang dibutuhkan untuk memastikan (fitur tersebut) berguna untuk pengguna, dan didesain untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna," tulisnya.
(asj/fay)
Sentimen: positif (99.8%)